Tanjung Pura, (TrikNews.co) – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas ) Pemuda Langkat Refin Tua Simanullang angkat bicara soal adanya informasi dugaan Terjadi Tindakan Sodomi di dalam Lapas.
Dia menegaskan bahwa hal itu tidak sebetulnya benar terjadi. Menurut dia, Narapidana M adalah benar mengalami Sakit dan telah dilakukan Perawatan Maksimal dari Klinik Pratama Lapas Pemuda langkat hingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum sebagai bentuk awal perhatian terhadap Kesehatan WBP.
“Sampai saat ini masih menjalankan Pemulihan di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara Medan atas permintaan keluarga dan telah berangsur membaik”, ujarnya kepada media, Senin (13/3/2023).
Kalapas juga mengatakan narapidana M ini sebelumnya saat Tim medis Rutin melaksanakan Kontrol Keliling Kesehatan mengeluh beberapa kali mengalami gangguan Kesehatan seperti yang sudah dicatat riwayatnya mendapatkan pengobatan yaitu
-15 Oktober 2022, WBP ke klinik dengan keluhan oyong, lalu diberi obat.
– 24 Oktober 2022, WBP ke klinik dengan keluhan nyeri BAK, lalu diberi obat.
– 13 Januari 2023, WBP ke klinik dengan keluhan meriang dan mencret, lalu diberi obat.
-17 Januari 2023, WBP ke klinik dengan keluhan nyeri perut, mencret, lalu diberi obat.
-30 Januari 2023, WBP ke klinik dengan keluhan demam, badan lemas, oyong, lalu dirujuk ke RSUD Tanjung Pura dengan hasil diagnosa sementara obs.febris dd/ demam dengue, demam thypoid.
-03 Februari 2023, WBP kembali ke lapas, keterangan pulang berobat jalan dr RSUD Tanjung Pura dengan diagnosa Demam Dengue + gangguan psikotik singkat.
-06 Februari 2023, WBP ke klinik dengan demam, lalu diberi obat.
– 07 Februari 2023, WBP ke klinik dengan demam, dan luka di daerah bokong, lalu diberi obat.
-23 Februari 2023, WBP ke klinik dengan keluhan demam, pucat, lalu dirujuk ke RSUD Tanjung Pura dengan diagnosa obs. Febris + gangguan psikotik singkat
-04 Maret 2023, WBP dirujuk ke RSU Putri Bidadari dengan diagnosa anemia + krisis hipertensi + dyspepsia + fistula ani
– 06 Maret 2023, WBP pindah ke RSU Muhammadiyah Sumatera Utara atas permintaan keluarga.
“Kronologis pemberian perawatan Kesehatan telah diberikan sesuai dengan ketentuan”, pungkas Refin.
Kalapas juga telah melakukan pemeriksaan terkait adanya informasi perlakukan sodomi dikamar tersebut, namun diyakini hasil pemeriksaan tersebut tidak ada bukti terjadi tindakan sodomi terhadap WBP.
“Petugas jaga juga selalu melakukan kontrol keliling dan cek WBP didalam kamarnya sehingga tindakan tersebut kecil terjadi”, ujar Kalapas.
Walaupun Over Kapasitas, jajaran petugas Lapas Pemuda Langkat selalu melakukan pengecekan dan menanyakan keluhan mereka. Sehingga petugas pasti akan mengetahui bila ada tindakan penyimpangan yang dilakukan Narapidana di dalam lapas. (Rel)