Langsa: Trik News.co – Wacana pembentukan 4 Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) di Propinsi Aceh diantaranya di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Tengah.
Selanjutnya, Nagan Raya, dan Kabupaten Pidie, hal tersebut memicu berbagai tanggapan pro kontra terkait wacana tersebut.
Muhammad Reza Ketua Umum SEMMI Cabang Kota Langsa dalam tanggapannya kepada trik news.co, Sabtu (17/5) menuturkan, “pembentukan 4 Batalyon Teritorial Pembangunan di Aceh merupakan kebijakan strategis yang tepat untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Menurut dia, “dengan adanya batalyon ini, diharapkan dapat terwujudnya pengamanan dan penjagaan stabilitas keamanan produk pangan, dukungan terhadap program ketahanan pangan melalui peningkatan produksi dan distribusi pangan, dan Peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh melalui akses pangan yang lebih baik, katanya.
Reza menambahkan, “dengan terbentuknya Batalyon Teritorial Pembangunan, maka nantinya akan terbuka lapangan pekerjaan serta menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
Disisi lain sambung Reza lagi, juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka kemiskinan di Aceh, karena itu timpal dia kembali.
“Pembentukan Batalyon Teritorial ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan, jadi bukan untuk menambah pasukan militer, Batalyon Teritorial ini hanya fokus pada ketahanan pangan, tegas Reza.
Lebih lanjut dijelaskan Reza, saat ini tambah dia, rame kita dengar melalui berita yang menyorot dari sisi negatif, sehingga timbul berbagai asumsi ditengah masyarakat dari mulai hilangnya fungsi masyarakat sipil dalam menjalankan tugasnya sampai hal lain tidak sejalan dengan perjanjian MoU Helsinki.
“Menurut saya tambahnya lagi, pembentukan BTP tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat melalui program presiden Prabowo Subianto khususnya di bidang ketahanan pangan nasional, TNI hadir tidak semata-mata militeristik tapi juga untuk sosial dan masyarakat, pungkas Reza Ketua SEMMI Cabang Langsa. (B.01)
