Langsa: Trik News.co – Dari hasil investigasi yang dilakukan media ini ke sejumlah tempat pangkalan GAS LPG 3 kg dalam wilayah kota Langsa mendapati harga jual GAS LPG di beberapa pangkalan dijual diatas harga HET (harga eceran tertinggi).
Terkait hsl tersebut masyarakat menilai lemah Pengawasan dari pihak terkait pemko Langsa dalam hal ini Kasubbag ekonomi dan ESDM yang bertugas mengawasi penjualan dari GAS LPG subsidi tersebut.
Selain dugaan lemah pengawasan, pemilik pangkalan juga mengaku harga jual diatas harga HET untuk menutupi setoran bulanan yang diminta oleh pemasok GAS tempat dimana mereka mengambil.gas tersebut.
Dia juga mengaku dalam satu tabung GAS LPG mereka harus menyetor sebesar Rp 200,- rupiah per tabung, “untuk penyaluran GAS LPG 3 Kg Subsidi kepada masyarakat, kami harus menyetor Rp 200,- per tabung setiap bulannya kepada distributor pemasok GAS ini.
Demikian sebut pemilik pangkalan saat dimintai keterangannya oleh media ini dengan cara menyamar sebagai pembeli pada beberapa waktu lalu.
“Harga Gas LPG 3 kg naik diatas harga HET di pangkalan resmi dengan harga jual Rp 20.000,- ribu rupiah timpal dia lagi, “ya tahu sendiri lah bang, setiap bulannya kami harus menyetor kepada distributor pemasok GAS ini sebesar Rp 200,- rupiah per tabung.
“Untuk pangkalan saya ini sambung dia, dalam sebulan harus menyetor dengan jumlah sebanyak 1500 tabung, jika dikalikan Rp 200,- , maka pengeluaran setiap bulan yang harus kami setor sebesar Rp 300.000,- rupiah, ungkap pemilik pangkalan itu tanpa menyebutkan indentitas namnya kepada trik news.co.
Lanjut dia lagi, “uang sebesar Rp 200,- per tabung, nantinya menurut keterangan dari pihak distributor akan diserahkan kepada oknum APH, dirinya tidak menjelaskan dari institusi mana APH itu yang diduga meminta vie dari hasil penjualan GAS LPG Bersubsidi tersebut di kota Langsa.
Lebih lanjut pemilik pangkalan GAS LPG itu mengatakan, “awalnya, saya tidak berikan apa yang diminta oleh mereka, namun akhirnya, saya mau juga ngasih agar sama dengan pemilik pangkalan lainnya.
“Jika tidak mau sambungnya lagi, saya khawatir kalau nanti ada yang beli GAS LPG di tempat saya dengan jumlah empat atau lima tabung, ini bisa jadi masalah, tapi kalau sudah setor Rp 200,- per tabungnya, kami aman, tutupnya.
Guna perimbangan pemberitaan, media ini mencoba lakukan konfirmasi dengan Kasubbag Ekonomi dan SDA Pemko Langsa untuk mengetahui sejauh mana pengawasan yang dilakukan terhadap realisasi GAS LPG Subsidi kepada masyarakat, namun tidak berhasil dihubungi.
Kasubbag Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemko Langsa Ridwan telah memblokir whatsapp wartawan, sementara hal serupa pihak distributor penyaluran GAS Subsidi PT Harapan Mandiri Prima juga belum berhasil terkonfirmasi lebih lanjut guna perimbangan pemberitaan, selanjutnya berita naik tayang di meja redaksi, demikian trik news.co. (B.01)
