Langsa: Trik News.co – Salah satu faktor kerusakan struktur aspal pada proyek jalan adalah disebabkan oleh terbukanya pori-pori aspal yang di ampar.
Jalan Petua Zaitun di Gampong Paya Bujok Tunong Kecamatan Langsa Baro Pemko Langsa.
Proyek peningkatan jalan ini di beberapa titik, pada pantauan yang dilakukan trik news.co Senin (6/1/2025), terlihat pori-pori pada badan jalan, proyek itu baru saja selesai dikerjakan beberapa waktu lalu.
Proyek yang disinyalir aspirasi dari salah satu anggota dewan DPR Aceh, melihat dari aspal yang di pakai terindikasi adanya dugaan pencurian volume pada proyek itu.
Hal ini sekilas terlihat dari aspal yang di ampar diduga tidak cukup ketinggian 6 cm sesuai RAB, selain itu struktur material aspal yang terdiri dari agregat (batu pecah) dan zat aspal tidak erat merekat satu sama lain.
Akibat dari hal itu, memunculkan pori-pori pada beberapa titik badan jalan, pori-pori ini pada saat hujan akan terisi oleh air, lama kelamaan resapan air membuat gradasi lapisan bawah aspal menjadi lunak.
Kondisi ini akan memungkinkan percepatan terjadinya kerusakan pada proyek jalan yang bersumber anggaran OTSUS, APBA 2024 sebesar Rp 576.047.967.64,- juta rupiah.
*Volume kegiatan 200 m, serap anggaran lumanyan besar*
Proyek peningkatan jalan Petua Zaitun yang berada di bawah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Aceh.
Proyek tersebut dilakasanakan oleh CV Dara Mandiri sementara pengawas dilakukan CV Pati Utama Konsultan.
Melihat dari besaran anggaran yang mencapai setengah miliar lebih, sementara volume panjang yang hanya 200 meter, dan lebar diperkirakan 3 meter.
Terkait hal ini lagi-lagi indikasi mark-up kuat dugaan terjadi pada proyek dana APBA itu, karena itu tim media ini meminta kepada aparat penegak hukum.
Agar memanggil rekanan proyek dan pihak lain yang terlibat untuk memastikan ada tidak indikasi penyelewangan anggaran pada proyek jalan yang dikerjakan itu.
Hingga berita ini diturunkan, PPTK dan rekanan proyek belum berhasil terkonfirmasi lebih lanjut guna perimbangan pemberitaan.
Menurut informasi, rekanan dan PPTK proyek tersebut berasal dan berdomisili di Banda Aceh, demikian pantauan. (B.01)