Pekanbaru, TrikNews.co, – Pimpinan Daerah (PD) Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia ( F.SPTI ) Saut Sihaloho, sangat menyayangkan pemberitaan sepihak tentang pemecatan dirinya, yang dilansir di Riauterbaru.Com dan Metro News, beberapa hari yang lalu, dimana menurut Muhammad Syahri Ramadhan, bahwa Saut Sihaloho telah dua kali dipecat dari Pengurus, F.SPTI Riau.
Kepada media Triknews.co, Saut menjelaskan lebih rinci, bahwa dirinya tidak dipecat oleh Organisasi yang ikuti sejak puluhan tahun silam, karena kenyataannya sampai hari ini saya masih PD F.SPTI Riau, yang juga dipercaya masuk jajaran Pengurus Pusat (PP), hasil Munaslub Riau tahun 2023, sebagai Ketua Bidang OKK. PP F.SPTI periode periode 2023-2028. tegas Saut.
Menurut Saut, belakangan atas adanya dualisme kepemimpinan F.SPTI, dimana hasil Munaslub Riau, yang diikuti seluruh PD F.SPTI, menetapkan H. Muhammad Nasir, Sebagai Ketua Umum, Sabam Manalu, Sebagai Sekretaris Umum, dan beberapa hari kemudian ada Munaslub Jakarta, dengan Ketum Surya Bakti Batubara dan dan Edward M. Tru sebagai Sekretaris Umum, inilah yang menimbulkan seakan-akan ada dualisme kepemimpinan F.SPTI, ujar Saut.
Adanya dualisme kepemimpinan tersebut, maka Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K.SPSI), melakukan upaya mediasi kepada dua kubu, dan menjembatani supaya secepatnya melakukan Munaslub Rekonsiliasi, untuk menyatukan F.SPTI, dan hal tersebut pun disetujui oleh Kementerian Tenaga Kerja RI, sebagaimana acuan Undang-undang No 21, pasal 35, kata Saut.
Tahapan saran dan program K.SPSI berjalan, dan kepanitian pun dibentuk, hanya saja satu pihak yaitu Munaslub Jakarta yang dipimpin Surya Bakti Batubara, menolak secara resmi, dan tidak mau mengikuti Munaslub Rekonsiliasi, “bahkan tidak mengindahkan, dan seolah tidak mengakui K.SPSI” kata Saut.
Sesuai arahan K.SPSI, panitia telah menyusun struktur kepanitian Munaslub Rekonsiliasi, dengan Steering Commitee (SC) sementara Organizing Committee (OC) dari PP.F.SPTI, dan telah ditetapkan pelaksanaannya yakni tanggal 18-20 November 2024, di Hotel Golden Boutique Jakarta Pusat.
Saut mengatakan, sebelum pelaksanaan Munaslub Rekonsiliasi, kepanitian dan PP.F.SPTI, diundang Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Yorrys Raweyai, didampingi Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi, Adlan Nawawi, namun disayangkan Ketum PP F.SPTI, Muhammad Nasir.
Pada pertemuan tersebut K.SPSI menyarankan supaya tetap dilaksanakan Munaslub Rekonsiliasi, walaupun beliau (Yorrys Raweyai), tidak bisa membuka acara, di karenakan kesibukannya yang sudah terjadwal sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), namun saat penutupan beliau hadir ditengah-tengah peserta Munaslub Rekonsiliasi, kata Saut.
Ketidak hadiran Muhammad Nasir, tanpa alasan yang jelas, tidak berarti menunda agenda yang ditetapkan bersama sebelumnya, namun untuk menghargai beliau selaku Ketua Munaslub Riau, sidang Paripurna di skor hingga 1 jam lebih, namun tetap tidak hadir, selanjutnya panitia mengelar seluruh agenda, termasuk untuk memilih dan menyusun kepengurusan baru yang diharapkan dapat membawa F.SPTI manjadi Organisasi Profesional, Berkembang yang dapat mensejahterakan Anggota, tegas Saut.
Untuk diketahui, dalam Munaslub Rekonsiliasi F.SPTI itu, Bane Raja Manalu, menjadi calon tunggal ketua umum, yang akhir terpilih secara aklamasi, menjadi Ketua Umum FSPTI, Magda Blegur sebagai Sekretaris Jenderal, dan Robina Pasaribu sebagai Bendahara Umum. Munaslub dinyatakan memenuhi syarat kuorum karena dihadiri lebih dari separuh pengurus tingkat provinsi dan kabupaten/kota.***