Jakarta, TrikNews.co, – Peran media massa sangat penting dalam membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menangkap buronan kejahatan (DPO) dan mengamankan barang bukti (DPB). Media tak hanya menyebarluaskan informasi, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesadaran hukum terkait DPO dan DPB.
Hal ini terungkap dalam seminar hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri bertajuk Meningkatkan Kepercayaan Publik: Penguatan Peran Polri Dalam Pengejaran Buronan Beserta Hasil Kejahatan, yang digelar di Jakarta Selatan, Senin (9/12). Penelitian yang melibatkan 4.979 responden ini dilakukan di 11 wilayah kerja Kepolisian Daerah, mulai dari Polda Aceh hingga Papua Barat, selama September hingga November 2023.
Kepala Puslitbang Polri, Brigjen Pol FX Surya Kumara, menyebutkan bahwa keberhasilan menangkap buronan dan barang bukti dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri. “Media massa kami harapkan terus mendukung peran ini,” ujar Surya Kumara di hadapan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan peserta seminar lainnya.
Selain pemaparan penelitian, narasumber lain seperti Kombes Pol Ferdi Irawan dari Siknas Bareskrim, Kombes Pol Norman Sitindaon dari NCB Interpol Indonesia, dan Kombes Pol Mohamad Iqbal dari Samapta Polda DIY turut membahas strategi penangkapan DPO dan DPB.
Penelitian ini mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi, baik internal Polri maupun eksternal. Internal Polri, seperti Reskrim, Intelkam, Samapta, Binmas, dan Lantas, kerap menghadapi ego sektoral yang menghambat kolaborasi. Eksternal, melibatkan koordinasi dengan lembaga lain dan partisipasi masyarakat.
Untuk mengatasi ini, penelitian merekomendasikan pembuatan aturan khusus, seperti Perkap atau Perpol, yang mewajibkan seluruh fungsi di Polri bekerja sama menangani DPO dan DPB. “Keberhasilan penanganan DPO/DPB akan meningkatkan citra Polri secara keseluruhan,” ujar Surya Kumara.
Selain itu, dibutuhkan unit khusus di Reskrim yang berfokus menangani DPO dan DPB agar lebih efektif. Kombes Pol Ferdi Irawan menambahkan, data DPO dan DPB kini sudah terintegrasi di website Siknas Bareskrim. Namun, beberapa data, seperti foto atau deskripsi barang, masih perlu dilengkapi agar lebih optimal.
Penelitian Puslitbang Polri menegaskan bahwa kolaborasi antara Polri dan media massa adalah kunci. Media diharapkan terus mendukung penyebaran informasi terkait DPO dan DPB agar masyarakat dapat berperan aktif, sekaligus membantu Polri meningkatkan kepercayaan publik melalui keberhasilan menangkap buronan.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun mengatakan “Media massa sangat antusias untuk membantu Puslitbang Polri dalam menyampaikan hasil-hasil penelitian mereka. Dan juga PWI siap membantu menyiarkan informasi program kerja Polri yang berkaitan dengan masyarakat dan bantu mengedukasi agar mereka memahami tugas fungsi Polri”.
Lebih lanjut, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun menyatakan kesiapan media untuk terus berkontribusi mendukung Polri dalam penegakan hukum. (Rilis**)