Medan, (Triknews.co) – Dukungan masyarakat dan pemerintahan lokal turut berperan penting dalam memotivasi para peserta PON XXI Aceh-Sumut. Keberhasilan penyelenggara menunjukkan komitmennya Indonesia dalam mengembangkan olahraga dan mempererat tali persaudaraan antar daerah.
Dan tentunya dengan penyelenggaraan PON Aceh-Sumut ini, masyarakat bisa menggali persiapan penyelenggaraan hingga pencapaian dan dampaknya bagi dunia olahraga serta masyarakat lokal. Sehingga bisa ditelusuri setiap aspek dari ajang olahraga bergengsi ini dan lihat bagaimana PON Aceh-Sumut 2024 meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah olahraga Indonesia, Jumat (13/09/24)
DRS. H. Dudi Harjantoro, MM, selaku perwakilan CDM Jawa Timur mengatakan perjalanan Jawa Timur untuk PON XXI cukup lama. Untuk meraih suatu prestasi itu tidak bisa instan namun butuh proses yang mana dilaksanakan selama 3 tahun lalu. Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi dibatasi dengan usia 23 tahun dan ini satu-satunya di Indonesia dilaksanakan berdasarkan usia.
“Kita butuh atlit yang potensial untuk menggantikan atlit seniornya. Ini sudah kita pikirkan sekali dengan baik untuk menuju Indonesia emas 2045”, ujarnya.
Lebih lanjut, Dudi Harjantoro menyampaikan anggaran untuk atlit yang berprestasi. Perlunya menghemat biaya untuk memetakan cabang olahraga (cabor) adalah prioritas, sehingga tidak semua cabor dapat bagian yang sama. Ini dilakukan agar bisa mengirim atlit berlatih ke luar negeri.
“Dalam perjalanan saat ini, kita sementara masih memimpin untuk PON XXI Aceh-Sumut dan mendapat 6 medali emas. Setiap atlit yang bertanding harus membawa medali dan tanggung jawab kami adalah prestasi,. sehingga dana yang dikeluarkan ada pertanggung jawaban dijalankan. Bukan hanya itu saja, kami juga mengirim suporter untuk memberikan motivasi kepada atlit yang bertanding”, ujarnya. (DM)