Tapanuli Tengah (Badiri): TrikNews.co – ZAN (26), warga Kabupaten Tapanuli Tengah tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi, di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bulak Kapal, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, tiba di kampung halaman sudah tidak bernyawa Minggu (20/05/24).
Berdasarkan penuturan Betty, korban ditangkap Polda Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 18 Januari 2024 dengan kasus narkoba ini, meninggal gantung diri di kamar mandi Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Kota Bekasi.
“Minggu 19 Mei 2024 sekitar pukul 7.30 WIB, kami dikabari Betty jika ZAN telah meninggal akibat gantung diri di kamar mandi Lapas,” tutur Sahnan Nasution, ayah kandung korban, saat disambangi dikediamannya, di Badiri, Tapanuli Tengah, Senin (03/06/24).
Namun pihak keluarga mengaku curiga dan menduga kematian tersebut tidak wajar, karena ada sejumlah luka sobek dan luka lebam dibeberapa bagian tubuh tersangka kasus narkotika tersebut. ZAN baru sekitar 4 hari ditahan di lapas Bulak Kapal dengan status titipan Kejaksaan Negeri Kota Bekasi.
Pihak keluarga yang dikonfirmasi mengungkapkan, mereka menerima kabar duka dari Betty Meidinana Sitorus, yang berdomisili di Kranggan Pasar RT 01/04 Jati Sampurna, Kecamatan Jati Sampurna, Kota Bekasi. Betty merupakan tante ZAN dan satu kampung di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Sedikit kalut atas kabar yang diterima keluaraga, Sahnan Nasution beserta keluarga bermusyawarah agar jenazah korban bisa dibawa pulang keTapteng. Hasil musyawarah, korban diterbangkan dari Jakarta menuju Tapteng. Dengan mentransfer uang Rp 15 juta, keluarga menyerahkan proses pemulangan jenazah kepada Betty Meidina Sitorus. Hingga akhirnya, dengan didampingi Khairuddin Nasution, adik kandung korban yang berdomisili di Jakarta, jenazah tiba di Tapteng via Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Senin (20/05/24), sekira pukul 14.00 WIB.
Tiba dirumah duka dengan rasa penasaran yang besar, pihak keluarga nekat untuk membuka peti dan kain kafan. Keluarga pun kaget, di tubuh korban dipenuhi luka lebam. dan luka sayatan. Ada luka berlobang di leher, kaki sebelah kiri dijahit, kulit perut terkelupas, dan ada bekas luka sulutan di kedua kaki.
“Banyak luka disekujur tubuh, termasuk luka lebam dan luka berlobang. Kulit perut terkelupas,” ungkap Sahnan, yang didampingi istrinya Lilis Suryani Lubis, dan Dani Eliasman Zebua, abang ipar korban.
Dari kondisi Jenazah tiba di rumah duka Kabupaten Tapanuli Tengah, Kecurigaan keluarga semakin tinggi, dimana Surat Keterangan Kematian yang dikeluarkan RS Bhayangkara Tk.I R.Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, yang ditandatangani dr Asri Megaratri Pralebda, Sp.FM, tidak mencantumkan penyebab kematian korban.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, keluarga memberikan surat kuasa khusus kepada Kantor Hukum Dr HM Farhat Abbas SH MH & Rekan, beralamat di Jalan Kemang Utara, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta.
“Kita minta polisi melakukan penyelidikan atas kejadian yang menimpa anak saya. Semoga dapat terungkap secara/ terang benderang,” pungkas Sahnan.
(Rimember)