Jakarta, – Diskusi Inklusi Kebijakan Pemerintah dalam Permendikbud No.22 tahun 2023 mengangkat isu pentingnya keterwakilan perempuan dalam kabinet. Ketua Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, Yanti Sriyulianti, menekankan bahwa keterwakilan perempuan di kabinet Prabowo-Gibran harus diutamakan.

“Keterwakilan perempuan di kabinet penting untuk memastikan komitmen pemberdayaan perempuan sejak 1999 benar-benar terwujud,” ungkap Yanti, yang akrab disapa Yanti Kerlip, di Diskusi Inklusi yang diselenggarakan di Bunda Berkah Kafe Tebet, Kamis (18/4/2024).

Yanti juga menyampaikan rencana Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan untuk mengadakan konvensi guna memperkenalkan sosok-sosok perempuan yang memiliki kapabilitas untuk menduduki jabatan strategis di berbagai kementerian. “Kami ingin memperkenalkan sosok-sosok Kartini masa kini yang mampu menempati jabatan penting, seperti di Kementerian Desa, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, dan lainnya,” jelasnya.

Salah satu tokoh yang diusulkan untuk menduduki posisi penting adalah Susianah Affandy, aktivis sosial dengan basis kuat dalam keluarga Nahdlatul Ulama. “Kami mengusulkan Susianah Affandy menjadi Wakil Menteri Desa dan Pemerintahan Daerah Tertinggal RI. Dia memiliki rekam jejak yang impresif dalam perlindungan perempuan dan anak,” tutur Yanti.

Selain Susianah, Yanti juga mendukung Anastasia Rima Hendrarini, atau yang dikenal dengan nama Lovely Sekjen Asah Pena Indonesia, untuk mendampingi Kak Seto sebagai wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Perlindungan Anak.

Dalam diskusi tersebut, hadir pula tokoh-tokoh anak tingkat nasional seperti Kak Seto Mulyadi dan Anastasia Rima Hendrarini. Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memastikan keterwakilan perempuan di kabinet Prabowo-Gibran sesuai dengan kompetensi dan kapabilitasnya, bukan hanya berdasarkan afiliasi partai politik. (#)