___________
Humbahas, Triknews, co,– Warga masyarakat Desa Parbotihan beserta DPC PPDI Humbahas lakukan aksi menuntut kinerja Kepolisian Resort Humbang Hasundutan (Humbahas) lebih serius mengungkap kasus dugaan Pembunuhan warga Desa Parbotihan
Orasi didepan umum disampaikan penanggung jawab aksi Riant Widodo Marbun selaku ketua Perkumpulan Pers Daerah Indonesia (PPDI) sekaligus merupakan cucu korban Mangasa Marbun di Mapolres Humbahas, Kamis, (04/04/2024).
Dikatakan, Riant Widodo Marbun, tepat hari ini merupakan tanggal kematian seorang tokoh masyarakat Desa Parbotihan Mangasa Marbun sangat tragis dibelakang rumah kediamanya
Kematian dengan tidak wajar dengan kondisi tubuh melepuh, mengeluarkan buih dari mulut dengan tangan kaku menahan rasa sakit di alaminya di perladangan belakang rumah almarhum.
“Kami melaporkan kejadian dengan LP/B/24/IV/2023/SPKT/Polres Humbahas/Polda Sumut pada tanggal 4/4/2023 Dan sampai sekarang belum ada titik terang atas kasus dugaan pembunuhan kakek (oppung),” katanya
“Saya minta, pak Kapolres Humbahas menindak lanjuti kasus dugaan pembunuhan dengan menetapkan tersangka, klo tidak ada ya silahkan di SP3 kan, tidak mungkin tiada asap klo gak ada api,” desak Riant Widodo Marbun.
Ia mengatakan bahwa kejadian tepatnya di belakang rumah kakek (oppung) dengan kondisi mengenaskan telentang dengan menahan rasa sakit mulut mengeluarkan buih dan kulit terkelupas.
“Kami meminta agar Kapolres Humbahas lebih serius bekerja dan dapat mengungkap dengan menjadikan salah seorang tersangka,” katanya sembari berorasi
Riant W. Marbun mengatakan lambatnya Kepolisian menangani kasus menimbulkan ketidak pastian hukum ditengah masyarakat khususnya pihak keluarga korban.
“Kami mengharapkan keseriusan menangani delik biasa (umum) ini. Tanpa di laporpun sebenarnya menjadi tugasnya dan mendapat atensi dari Kepolisian,” tukas Riant W Marbun
Disampaikan, Riant, jika kasus seperti ini tidak tuntas akan menjadi polemik yang dapat menimbulkan ketidak pastian hukum. sehingga keadilan dan penegakan hukum masih jauh dari pengharapan masyarakat
“Sudah setahun loh, kejadian ini, namun belum ada titik terang dari kepolisian, sehingga kami hadir disini untuk menuntut kinerja polres mengungkap kasus terang benderang,” katanya lagi.
Dia menceritakan kejadian meninggal kakeknya menimbulkab luka dalam di tengah keluarga oleh karena motifnya sempat terjadi adu argumen mengenai lahan pertanian di belakang rumahnya.
“Kami mengharapkan keseriusan Reskrim mengungkapnya. Agar tidak menjadi polemik hingga saling curiga diantara masyarakat,” tukas Riant Widodo.
Ia menambahkan, kinerja kepolisian saat ditangani kasat reskrim lama AKP Master Purba telah melakukan pemanggilan beberapa saksi dan menyampaikan hasil penyelidikan P2HP
Namun setelah pindah tugas, sejak januari hingga sekarang tidak ada tindak lanjut perkembangan penyidikan yang terkesan semakin samar.
“Makanya kami sebenarnya ingin bertemu langsung Kapolres dan menyampaikan langsung pada bapak itu,” tandas Riant Widodo Marbun.
Dalam aksi yang terjadi sekira pukul sepuluh pagi hingga siang hari, sempat terjadi ketegangan akibat Kapolres tidak berada di tempat, sedang mengikuti kegiatan penyambutan hari lebaran.
Hingga akhirnya pembicaraa penyampaian aspirasi berlangsung dengan suasana tenang dengan beberapa utusan di ruangan Reskrim dengan pejabat teras Kepolisian yakni kasat Reskrim, kasat intelkam dan KBO Reskrim Humbahas.(Jrs)