Langsa: Trik News.co – Informasi dihimpun trik news.co dari berbagai sumber menyebutkan, Geuchik (kades) dan Bendahara dari berbagai Gampong di Pemko Langsa dipanggil ke Pengadilan Negeri Tipikor Banda Aceh sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan simda kota Langsa tahun 2016.

“Benar kami sudah menghadap sebagai saksi di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Banda Aceh beberapa waktu lalu, ungkap sumber membenarkan pemanggilan terhadap mereka yang dikonfirmasi Senin hari ini (26/2). Ia menambahkan, “selain geuchik, pemanggilan juga dilakukan terhadap bendahara Gampong untuk dimintai keterangan oleh Hakim dan JPU di PN Tipikor Banda Aceh tersebut, ungkap sumber.

Sementara itu sumber lainnya mengatakan, “pemanggilan terhadap kami hanya sebatas untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan kami sebagai geuchik dalam kasus korupsi aplikasi simda yang menghabiskan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2016 beberapa tahun lalu.

Terkait hal ini, kami jelaskan apa adanya sesuai yang kami ketahui, mudah-mudahan dengan keterangan yang kami berikan, nantinya bisa membatu kerja Pak Hakim dan JPU dalam mengambil keputusan terhadap terdakwa dalam kasus korupsi tersebut, pungkas sumber.

Sebagaimana kita ketahui, kasus pengadaan aplikasi simda yang dilakukan terdakwa Ibnu Hajaruddin yaitu Kepala seksi penyusunan anggaran pada bidang anggaran Dinas Pengelolaan Aset Kota Langsa dan juga sebagai tim tutor pelatihan aplikasi simda pada kala itu.

Kesempatan tersebut dipergunakan terdakwa untuk meraup keuntungan pribadi melalui dana desa yang melibatkan 60 Gampong dari 66 Gampong yang ada di Pemko Langsa, pengadaan Simda (Aplikasi Sistem Keuangan Desa) tersebut mempergunakan anggaran APBK dan APBN tahun 2016 – 2017 sebesar Rp 15 juta rupiah setiap Gampong nya, demikian sumber. (B.01)