Medan — ( TrikNews.co) — Lahir dari keluarga seorang ayah M.Sinaga dan ibu M boru Samosir yang berprofesi sebagai seorang Petani dari Desa Pertahanan / Pembangunan, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, membuat Dolli Sinaga SE, sangat memahami bagaimana kehidupan masyarakat yang memiliki perekonomian kurang mampu. Ia pun bekerja keras hingga harus merantau ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Diusia muda, 27 tahun ia berhasil menduduki posisi kepala cabang sebuah penerbitan buku nasional. Dengan posisi itu, ia seringkali berkeliling daerah di wilayah Indonesia timur menjalankan tugas-tugasnya.
Ketegasan, kejujuran dan kepiawaiannya menjalankan tugas perusahaan membuatnya ia semakin dipercaya oleh pimpinan. Hingga akhirnya ia dipercaya memimpin kantor cabang di Medan, Sumatera Utara.
“Saat itu saya diminta kantor pusat untuk menyelesaikan tugas-tugas di Sumatera Utara yang belum diselesaikan pimpinan sebelumnya,” kata Dolli Sinaga saat bercerita pengalaman hidupnya, Minggu (3/12/2023).
Ayah satu anak ini pun dengan cepat dapat menyelesaikan tugas yang diperintahkan sehingga ia makin dipercaya untuk mengembangkan bisnis perusahaan.
“Selama menjalani karir itu saya banyak berkunjung ke daerah-daerah. Disana saya bertemu banyak orang, dan melihat bagaimana kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Karakternya yang mudah bergaul, sopan dan murah hati, membuatnya segera dikenal. “Mungkin karena latar belakang saya ini dari keluarga miskin, saya suka membantu jika melihat ada masyarakat mengalami kesusahan,” ucapnya.
Hingga akhirnya, banyak orang termasuk kerabat keluarga mendorongnya untuk masuk ke dunia politik. “Bapak harus masuk ke dalam agar bisa membantu banyak orang, begitu alasan mereka,” kata Dolli yang saat ditemui sedang bersiap-siap hendak bertemu dengan beberapa kelompok warga.
Akhirnya ia pun memutuskan masuk Partai Gerindra dan pulang kampung ke Asahan. Dolli Sinaga pun ikut bertarung dalam Pileg hingga terpilih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Asahan periode 2014-2019.
Selama menjadi anggota dewan, Dolli Sinaga banyak memperjuangkan kebutuhan dasar masyarakat. Tak terhitung warga yang datang langsung kepadanya mengadukan permasalahan. Ia pun tak ragu menyelesaikannya dengan menghubungi instansi-instansi terkait.
Ketegasannya juga tampak saat ia menolak iming-iming ratusan juta rupiah ketika membongkar permainan mafia gas. “Berapa banyak negara dan masyarakat yang dirugikan para mafia ini, kita tidak bisa tolerir,” kata Dolli Sinaga ( Ama Runggu) yang juga Ketua Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kota Medan ini.
Saat ini suami dari Boru Hutahean ini memimpin Partai Perindo Kota Medan, partai yang didirikan Hari Tanoe. Keinginannya kembali bertarung dalam Pileg 2024 tidak lebih karena keinginannya untuk melihat banyak orang semakin sejahtera.
Kali ini ia memilih DPRD Kota Medan menjadi tempat untuk perjuangannya. “Sejak selesai jadi anggota legislatif di Asahan, saya merantau dan membangun bisnis di Medan,” akunya.
Dengan nomor urut 1 dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 yakni Kecamatan Medan Kota, Amplas, Denai dan Area, ia ingin agar pembangunan infrastruktur di Kota Medan merata di seluruh wilayah.
“Infrastruktur juga dibutuhkan oleh masyarakat yang ada di pinggiran, selama ini mereka seperti terpinggirkan dan tidak dapat perhatian yang layak,” tandasnya.
Menurutnya, jalan dan drainase yang baik harusnya juga sampai ke pemukiman-pemukiman warga yang berada di wilayah perbatasan dengan kabupaten lain. “Setiap hari saya bertemu dengan mereka yang tinggal dengan jalan yang rusak bahkan tidak ada paritnya,seperti yang kerap saya lihat diseputaran Mandala,” ucapnya lagi.
Hal ini tentunya saja membuat warga rentan akan penyakit karena tidak adanya pembuangan limbah rumah tangga dan limbah lainnya. “Program prioritas saya adalah bagaimana seluruh warga Kota Medan mendapat perlindungan kesehatan yang layak, Infrastruktur, dan juga Pendidikan,” tegas Dolli.
Dikatakannya, saat ini saja sudah tidak terhitung warga yang dibantunya mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS). “Banyak dari mereka tidak punya akses untuk mendapatkan kartu itu padahal mereka warga Medan, dan benar – benar susah yang layak mendapat fasilitas dan perhatian dari pemerintah,” alasannya.
Hal ini pula yang membuatnya menyediakan 2 ambulan gratis bagi warga kurang mampu yang membutuhkannya. “Selama digunakan di dalam Kota Medan, saya siapkan gratis, baik supir dan minyaknya,” tandasnya.
Bahkan ia mengatakan bagi warga miskin yang meninggal ia menyediakan peti mati, dan tempat pemakamannya secara gratis dengan lokasi pekuburan di Simalingkar B.
“Apa yang saya lakukan selama ini tanpa pamrih, saya ikhlas membantu,” ujarnya lagi.
Namun jika ia duduk di legislatif tentu saja akan semakin banyak masyarakat yang merasakannya karena bisa mendorong eksekutif untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat.
“Saya mohon kepada amang, inang, para sahabat, khususnya yang tinggal di dapil 4 Kota Medan ini, doa restu dan juga dukungannya mudah-mudahan kita bisa duduk di DPRD Medan dan semakin banyak warga yang terbantu,” tutupnya. (H.Pakpahan).