LABUHANBATU- Kelapa sawit (PKS) yang dikelola PTPN IV Unit Ajamu di Kecamatan Panai hulu, Kabupaten Labuhan batu, Sumatera utara, diduga telah mencemari udara. Serbuk halus abu sampai mengotori rumah-rumah warga, tempat beribadah yang berada di sekitar lokasi pabrik. Minggu, (30/07/2023)
Warga pun mengeluh dan merasa kesehatannya terancam. Warga minta Dinas Lingkungan hidup bersikap tegas dan kredibel dalam melakukan kelaikan lingkungan pabrik tersebut.
Subhan Siregar, salah satu warga menjelaskan keluhannya, inilah abu hitam yang diduga disebarkan oleh PTPN IV masuk kedalam rumah warga bahkan sampai ketempat tidur, bayangkan sudaro berapa banyak debu hitam ini yang masuk kedalam rongga pernapasan kita disaat kita tidur.. apa harus kita tidur memakai masker? org tua, anak-anak dan generasi selanjutnya akan terus merasakan dampak ini jika kita diam. Mari kita bersatu, jangan ada kepentingan pribadi diatas kesengsaraan orang banyak.. satukan barisan kawan-kawan, keselamatan kita terancam”Ujarnya
“Subhan menjelaskan, asap disertai abu itu turun pada sore hari dan malam hari.”Kata Subhan
Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, Dinas Lingkungan hidup peduli dengan nasib masyarakat.
“Diminta kepada Bpk Bupati Labuhanbatu, Dinas Lingkungan hidup bersikap tegas dan kredibel dalam melakukan kelayakan lingkungan pabrik tersebut, agar tidak mengganggu masyarakat sekitarnya dan hidup layak bagi warga lingkungan sekitar sesuai amanat Undang-undang dasar 1945.”Pungkasnya
Manager PKS PTPN IV Unit Ajamu E.R Sianturi saat dikonfirmasi terkait dugaan pencemaran udara dan rumah-rumah warga sekirar lingkungan pabrik memilih bungkam, sampai berita ditayangkan.