Deli Serdang,-Ketika hati ini remuk redam mendengar cerita sedih seorang keluarga pasien yang diduga mengidap tumor, rasanya sebuah panggilan untuk bertindak dengan kepedulian dan empati. Pada Jumat, 7 Juli 2023, pukul 12:30 pagi dini hari, Mey Manaida, anggota keluarga pasien tersebut, menelepon dengan suara penuh kekhawatiran. “Pak, anak-anakku tak bisa tidur karena tak makan sedari pagi karena tak punya uang kami lagi,” keluhnya melalui telepon.
Tanpa ragu, Uba Pasaribu, seorang individu yang tergerak hatinya mendengar cerita tersebut, segera bangkit dari tempat tidur dan memesan Grab Mobil untuk segera menuju Rumah Sakit Umum (RSU) Pirngadi di Medan. Walau sedikit sulit, karena petugas perawat yang bertugas pada malam hari melarang kunjungan di waktu yang sudah larut, Uba Pasaribu dengan tegas menjelaskan bahwa tindakan ini adalah misi kemanusiaan yang harus dilakukan.
Setelah berhasil meyakinkan petugas perawat, Uba Pasaribu dan timnya masuk ke RSU Pirngadi. Mereka dengan rendah hati menyerahkan nasi kotak serta sejumlah uang sebesar Rp 250.000 sebagai uang saku bagi keluarga pasien tersebut. Pemberian ini berasal dari para donatur yang telah menitipkan sumbangan mereka ke rekening Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera.
Mey Manaida, mewakili keluarga pasien, meminta agar Uba Pasaribu dan timnya segera pulang dari RSU Pirngadi Medan. Ia menjelaskan bahwa tidak ada perawatan yang signifikan yang diberikan. Selang infus tidak lagi dipasang, dan luka di payudara sang pasien hanya dibersihkan dengan air bak kamar mandi oleh Mey sendiri. Ungkapan pilu Mey terdengar jelas.
Herman Sibarani, suami dari pasien yang tidak terdaftar, juga menghubungi Uba Pasaribu sebelumnya dan meminta bantuan atas kondisi yang memprihatinkan ini. Namun, ia memberitahu Uba melalui telepon bahwa mereka telah pulang dari RSU Pirngadi Medan. Sang pasien merasa terkejut dan kesal karena dokter baru saja memberitahunya bahwa ia akan menjalani operasi. Ia merasa bahwa pelayanan yang diberikan padanya tidak memadai.
Edison Perangin angin, selaku Humas RSU Pirngadi, berbicara kepada media terkait kasus ini. Meskipun ia masih berada di rumah dan sedang beristirahat setelah pulang dari masa perawatan, ia menjelaskan bahwa belum dapat memeriksa alasan keluarga pasien pulang. Namun, ia menjelaskan bahwa ada dua kemungkinan mengapa pasien keluar dari rumah sakit, yaitu atas permintaan sendiri atau karena Pasien Berobat Jalan (PBJ).
Kisah ini menyoroti tantangan kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan di RSU Pirngadi Medan. Ketika seseorang yang sedang dalam kondisi kritis merasa tidak mendapatkan perawatan yang memadai, ini menjadi panggilan bagi kita semua untuk bersikap lebih empati dan memberikan bantuan yang dibutuhkan. Keterbatasan sumber daya dan waktu dalam pelayanan kesehatan tidak boleh menjadi alasan bagi kehilangan aspek kemanusiaan yang seharusnya ada dalam setiap langkah penanganan pasien.
Dalam menghadapi tantangan ini, perlu adanya upaya kolaboratif antara pihak rumah sakit, tenaga medis, pemerintah daerah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat untuk mencari solusi yang lebih baik. Penting untuk memastikan bahwa setiap pasien, terlepas dari status ekonomi atau keadaan sosial, menerima perawatan yang layak dan bermartabat.
RSU Pirngadi Medan dapat memperkuat sistem pengawasan dan pemantauan terhadap pasien yang tidak terdaftar untuk memastikan mereka mendapatkan perhatian yang sesuai. Lebih lanjut, pelatihan dan kesadaran akan pentingnya pelayanan kemanusiaan harus ditingkatkan di antara petugas perawat dan dokter.
Selain itu, peran yayasan dan donatur dalam mendukung pelayanan kesehatan kepada pasien yang membutuhkan sangat berarti. Dukungan finansial dan pemberian bantuan seperti yang diberikan oleh Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera melalui Uba Pasaribu dapat memberikan harapan dan pengentasan bagi keluarga pasien yang sedang mengalami kesulitan.
Pada akhirnya, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi hak asasi manusia, termasuk hak atas kesehatan. Kepekaan dan tindakan nyata dalam menghadapi tantangan kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan adalah langkah awal yang penting menuju sistem perawatan yang lebih adil dan berkeadilan.