Langsa: Trik News.co – Masyarakat berharap dan meminta kepada PH (Penegak Hukum) Polres Langsa setelah melakukan pemeriksaan terhadap puluhan Geuchik (Kades) di lima Kecamatan dalam wilayah Pemko Langsa terkait SIMDA, selanjutnya pihak ketiga sebagai pelaksana perangkat SIMDA juga harus ikut diperiksa dan dipanggil.
Menurut sejumlah masyarakat yang berhasil dikonfirmasi trik news.co , Sabtu (1 Juli 2023), mengatakan, “selama ini pemeriksaan terkait Gagalnya koneksi jaringan SIMDA di Kota Langsa meski sudah berjalan hampir genap 7 (tujuh) tahun namun pemanggilan diduga baru dilakukan hanya sebatas kepada geuchik sementara pelaksana kegiatan sepertinya tidak tersentuh hukum.
“Kami sebagai masyarakat berharap dalam kasus gagalnya koneksi jaringan SIMDA yang dibangun dalam wilayah Pemko Langsa pada beberapa tahun lalu, agar tidak hanya geuchik (Kades) saja yang dipanggil tapi juga pihak ketiga sebagai pelaksana, kami masyarakat ingin tahu siapa pihak ketiga tersebut, ujar Nasir warga yang mengaku asli kelahiran Langsa kepada wartawan.
Sementara itu warga lainnya yang mengaku bernama Yusuf mengatakan, “kami berharap agar dalam penegakan hukum tidak hanya tajam kebawah tumpul ke atas, karena itu pemanggilan dan pemeriksaan terhadap pihak ketiga perlu dilakukan, dan jika mungkin setelah cukup bukti segera tahan dan proses sesuai hukum yang berlaku, sebutnya.
Ia menambahkan, “terkait pendalaman kasus dugaan penyimpangan anggaran pada program jaringan SIMDA yang sudah berlangsung tahunan di Kota Langsa itu, PH (penegak hukum) juga diminta dan diharapkan agar terbuka dengan masyarakat, tidak ada yang ditutup-tutupi, dan kami masyarakat akan terus mengawasi jalannya proses pemeriksaan terkait dalam kasus ini, pungkas warga.
Sementara itu pantauan yang dilakukan trik news.co, untuk saat ini didapati hampir seluruh Gampong (desa) tidak lagi mengunakan jaringan SIMDA yang menghabiskan uang desa puluhan juta rupiah tersebut. Perangkat jaringan SIMDA yang sudah terbangun juga didapati banyak yang sudah rusak, tiang yang terpasang didepan kantor Geuchik (Kades) juga terlihat sudah patah tidak terawat, demikian pantauan. (B.01)