Deli Serdang, triknews.co-Anggota DPRD Sumatera Utara Dr.Timbul Sinaga, SE, M.SA kunjungi lokasi tanah longsor di desa Sikeben, Kecamatan Sibolangit Deli Serdang, Kamis (29/06/2023) pagi.
Tanah Longsor ini disinyalir akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu dan letaknya sebelum desa Sikeben jika masuk dari arah Bandar Baru.
Dari pengamatan awakmedia, tanah longsor yang memakan sebagian badan jalan dari sisi kiri ini tampak begitu menyeramkan karena jurangnya cukup dalam terlihat, dan sangat berpotensi membahayakan para pengendara apalagi saat melintas di malam hari.
Bukan itu saja, akses jalan paving blok yang menghubungkan Desa Bandar Baru, Buluh Nawar dan ke Desa Penen Sibiru-Biru di sepanjang jalan hampir tidak terlihat adanya rambu-rambu lalu lintas maupun lampu penerangan jalan.
Dr. Timbul Sinaga, SE, MSA anggota DPRD Sumut dari dapil 3 Deli Serdang ini kepada awakmedia mengungkapkan rasa keprihatinannya atas musibah yang terjadi di Desa Sikeben sekitarnya karena itu, ia akan mendesak pemerintah kabupaten Deli Serdang maupun Propinsi Sumatera Utara untuk segera merevitalisasi lokasi-lokasi yang terdampak banjir bandang tersebut.
” Saya lihat ini adalah suatu hal yang mendesak setelah kita tinjau di lapangan, rawan jalan jika dibiarkan ini, kita sebagai wakil rakyat, yang mewakili masyarakat sini juga tentunya sangat prihatin, saya dapat kabar dari masyarakat sini bahwa ada tanah longsor, sawah petani rusak akibat banjir bandang, karena itu, saya langsung turun kesini, dan kita akan berkoordunasi lebih inten agar ini dapat diselesaikan sesegera mungkin, dengan anggaran yang ada, dari APBD pasti ada untuk ini, sebelum musim tanam bulan sembilan, bronjong penahan jalan dan irigasi untuk sawah harus sudah ada, supaya kegiata-kegiatan ekonomi masyarakat daerah sini dapat berjalan, jangan terkendala karena ini” terang mantan pembantu Rektor 1 Universitas HKBP Nomensen ini.
Setelah melihat kondisi yang terdampak banjir, Wakil Rakyat suami dari ibu br Barus dari Fraksi Partai Nasdem ini langsung menelepon Remus Pardede dari BAP Litbang Kabupaten Deli Serdang untuk berkoordinasi, dan Dr. Timbul meminta agar segera mengambil tindakan untuk mengatasi kerusakan yang bersifat urgen seperti perbaikan infrastruktur, sawah dan lainnya.
“Ada beberapa infrastruktur yang menurut saya perlu segera direkonstruksi atau dilakukan perbaikan seperti jalan longsor ini, pasang bronjong atau dibeton, pemerintah lebih tau penanganannya, pemerintah Sumatera Utara dan Pemkab Deli Serdang harus bisa segera mengambil langkah cepat, melalui anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang sifatnya mendesak, ada itu, kita akan desak pemerintah agar segera melakukan revatilisasi jangan sampai musim tanam mereka terganggu, dan beban penderitaan masyarakat tidak berlarut larut,” ujarnya.
Dr. Timbul juga berharap seluruh pihak dapat mengambil pelajaran dari musibah ini agar lebih memperhatikan keseimbangan alam sehingga dapat tercipta keharmonisan hidup antara manusia dengan alam sekitar tempat tinggalnya.
” Ya kita juga saling menjagalah lingkungan kita,” tutupnya.
Sementara itu, Sumadi yang merupakan salah seorang warga Sikeben kepada awakmedia dan Dr. Timbul Sinaga berharap kerusakan dampak banjir bandang yang terjadi di desanya dapat segera diperbaiki.
” Saya minta segera diperbaiki jangan dilambat-lambatkankanlah pak” pintanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sikeben Rakutta Sembiring meminta kerusakan infrastruktur di desanya juga menjadi perhatian serius dari pemerintah.
” Disamping sawah sekitar 90 Ha rusak akibat banjir bandang kemarin, jalan kita juga sepanjang 3 KM rusak dan paritnya yang juga tidak berfungsi, kami berharap segera diperbaiki,” ucap kades yang sudah menjabat selama 3 periode ini.
Menanggapi hal ini, anggota dewan yang dikenal dekat masyarakat ini mengatakan akan mencari solusinya.
“Nanti bisa dibawa ke musrembangdes jika terkait dengan jalan dan parit ini pak,”ujar Dr. Timbul Sinaga yang menyelesaikan S2nya dari negara Amerika ini.
Di kesempatan yang sama, kelompok tani desa Sikeben lewat ketuanya Hendra Malau juga mengharapkan pemerintah memfasilitasi mereka dengan bantuan alat pertanian.
” Nanti kita akan sampaikan ke Dinas Pertanian, jetor berapa PK yang dibutuhkan disini,” ujar Dr. Timbul menampung aspirasi kelompik tani.
Sementara itu, salah seorang akademisi yang berasal dari desa Sikeben  Dr. Indra Masmur Tarigan, M.Si menyampaikan pemikirannya terkait dampak bencana alam tersebut.
“Solusi, yang utama adalah tentunya perbaikan badan sungai/irigasi untuk menopang keberlangsungan petani dan ternak ikan, selanjutnya mungkin perbaikan jalan dan pembenahan saluran air yang berasal dari daerah daratan tinggi yang kalau tidak ditangani maka kejadian longsor akan berulang kembali,” ucap Dosen Kimia FMIPA USU Medan melalui pesan Whats Appnya. (Arendy)