Langsa: Trik News.co – Langsa Timur merupakan daerah yang didapati area persawahannya terhitung masih sangat luas dalam wilayah Pemko Langsa, mayoritas masyarakat di wilayah tersebut menjadikan lahan persawahan sebagai tempat bergantung hidup bekerja sebagai petani.
Amatan trik news.co Selasa (27/6) diperkirakan ada ribuan hektar lahan persawahan di wilayah kecamatan tersebut yang tersebar di berbagai Gampong seperti Alue Merbo, Cinta Raja, Alur Pinang, Matang Ceungai, Sukarejo, Gampong Bukit Meutuah, Gampong Seuneubok Antara, Matang Seutuy, Matang Payang, Gampong Bukit Pulo, Asam Petik, Gampong Simpang Wie, dan Gampong Medang Ara, sementara untuk Gampong Bukit Rata merupakan daerah perkebunan sawit.
Dari sejumlah Gampong yang ada di wilayah Kecamatan Langsa Timur menurut perkiraan ribuan ton padi setiap tahunnya mampu dihasilkan oleh para petani di wilayah itu, sehingga tidak heran jika wilayah kecamatan Langsa Timur kerap disebut orang sebagai daerah lumbung padi terbesar di kota langsa yang menjanjikan bagi terwujudnya ketahanan pangan khususnya kota Langsa dan Aceh pada umumnya.
Berkenaan dengan hal tersebut maka sudah selayaknya pemerintah kota Langsa melalui dinas terkaitnya untuk memberikan kepedulian kepada mereka para petani yang ada di berbagai Gampong di Kecamatan Langsa Timur. Selama ini hasil panen yang berlimpah yang didapatkan para petani di wilayah itu, dalam hal pemasaran, daerah luar Aceh menjadi tujuan utama seperti ke Sumatera Utara dan daerah lainnya.
Fenomena seperti ini akan berimbas kepada kurangnya stok beras di daerah khususnya kota Langsa. Akibat hal tersebut tidak menutup kemungkinan harga jual beras di pasar melonjak naik setiap saatnya, hal ini juga terlihat dari giatnya Pemko Langsa melalui dinas terkaitnya yakni Dinas Koperindag melakukan operasi pasar, meskipun begitu Pemerintah kota Langsa dinilai masih sigap dan mampu mengatasi krisis pangan serta juga mampu menekan angka inflasi yang terjadi saat ini.
Dalam konfirmasinya salah satu warga di wilayah kecamatan tersebut Sabuddin mengatakan, “benar dulu Langsa Timur dijuluki sebagai lumbung padi untuk kota Langsa terutama desa Alue Merbo, desa ini juga sering disebut sebagai desa beras, namun saat ini nama tersebut tidak lagi terdengar walaupun hasil padinya tetap berlimpah setiap tahunnya yang diperoleh dari dua kali hasil panen, dan ini tetap akan terus kami pertahankan, tutup Sabuddin warga kecamatan setempat. (B.01)