LABUHANBATU-Kegiatan Bimbingan Teknis (bimtek) ketahanan pangan Desa yang digelar di Danau toba, Provinsi Sumatera selama 5 hari atas perintah Kadis PMDK Labuhanbatu. Jum’at, (23/06/2023).
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu Kepala Desa di Labuhanbatu yang tidak disebutkan namanya saat dikonfirmasi.
“Kegiatan Bimtek ketahanan pangan Desa yang digelar di Danau toba atas perintah Kadis PMDK Labuhanbatu pak “Ujarnya
Untuk Desa yang ia pimpin mengirim 2 perwakilan untuk mengikuti acara bimtek ketahanan pangan Desa yang masih berlangsung di Danau toba tersebut.
“Perwakilan dari Desa kita sebanyak 2 orang pak, dan biaya yang di anggarkan untuk kegiatan tersebut sebesar Rp17.100.000,00 (Tujuh Belas Juta Seratus Ribu Rupiah)” Tuturnya
Terpisah BPD Desa Sei Baru Asor saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kegiatan bimtek tidak berdasarkan musyawarah desa.
” Terkait keberangkatan 2 orang perwakilan dari Desa Sei baru yang mengikuti bimtek ketahanan pangan Desa yang digelar di Danau toba tidak ada di musyawarahkan pak, bahkan kami tidak mengetahui atas keberangkatan dan biaya yang di anggarkan pak”Pungkas Asor.
Kadis PMDK Abdi jaya Pohan, SH saat dihubun-hubungi melalui wa berdering tapi tidak mengangkat.dan di chat tidak di tanggapi, memilih bungkam sampai berita ditayangkan.
Sebelumnya Triknews telah memberitakan kegiatan Bimtek Ketahanan Pangan Pelatihan Bimbingan Tehnis (Bimtek) pertiap Desa di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara T.a (tahun anggaran) menelan anggaran Rp. 18.000.000 (delapan belas juta rupiah). Rabu, (21/06/2023)., Sehingga jika ditotalkan jumlah desa yang ada dikabupaten Labuhanbatu sebanyak 75 desa mencapai kurang lebih Rp.1.275.000.000 (satu miliar dua ratus tujuh puluh lima juta).
Adapun yang diberangkatkan mewakili dari setiap desa untuk mengikuti acara bimtek selama 5 Hari sebanyak 2 orang. Dan kegiatan tersebut dilaksanakan di Prapat, Umatera Utara selama 4 hari.
Kepala desa yang tidak disebutk namanya saat dikonfirmasi membenarkan acara bimtek tersebut
Benar pak, dan perwakilan dari desa kita yang berangkat sebanyak dua orang dengan anggaran kurang lebih Rp. 18.000.000 selama 5 hari di Prapat” Ujarnya
Berbeda jawaban dengan salah satu kepala desa dengan yang sebelumnya saat dikonfirmasi terkait anggaran bimtek ketahanan pangan, ia hanya menganggarkan sebesar Rp.17.100.000
“Untuk desa kita pak yang mengikuti bimtek ketahanan pangan sebanyak 2 orang, dan menelan anggaran Rp.17.100.000,00 (tujuh belas juta seratus ribu rupiah) pak, dengan rincian 2 orang bimtek Rp15.000.000,00, transport/orang Rp500.000,00, uang akomodasi/org Rp110.000,00/ hr, jad totalnya keseluruhan Rp17.100.000,00” Pungkasnya
Kadis PMDK Labuhanbatu Abdi Jaya Pohan, SH saat dimonfirmasi terkait anggaran bimtek ketahanan pangan memilih untuk bungkam sampai berita ditayangkan.
Setelah berita tayang, mendapat respon dari masyarakat Labuhanbatu bahwa kegiatan tersebut di nilai memghambur-hamburkan Dana Desa.
Kepala Desa dikabarkan mengutus 2 orang perwakilan untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) ketahanan pangan yang di selenggarakan di Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) selama 5 hari. Selasa, (21/06/2023).
Masyarakat Labuhanbatu Mukhtar saat dikonfirmasi menilai Bimtek ketahanan pangan yang bersumber dari anggaran Dana Desa (ADD) 2023 tersebut dinilai hanya menghamburkan uang-uang rakyat.
“Lebih baik kegiatan atau pelatihan Bimtek diselenggaran di Kabupaten Labuhanbatu ataupun di kantor desa masing-masing, kenapa harus di Danau toba..!!! Kalau diselenggarakan di Labuhanbatu maupun didesa masing2 tentunya menambah pendapatan masyarakat, mengingat ekonomi masyarakat sudah merosot dan tidak banyak mengeluarkan biaya,” Ujar Muktar
Disampaikan, dari informasi yang ia dapat, kegiatan pelaksanaan Bimtek yang digelar di Danau Toba, Sumatera Utara itu melibatkan 2 orang perwakilan perangkat setiap desa di Labuhanbatu
“Biayanya sekitar Rp17.100.000,00 (tujuh belas juta seratus ribu rupiah), dibebankan kepada masing-masing desa dengan waktunya selama lima hari, saya kira ini anggaran sangat fantastis,” ucapnya.
Kegiatan bimtek bukan kali ini saja, ia mengatakan ditahun sebelumnya bolak balik sudah dilakukan bimtek yang menguras dana desa milyaran, namun sampai sekarang masyarakat belum merasakan manfaat bimtek tersebut, terkesan hanya seremonial saja
“Bolak balik dilakukan bimtek, dari tahun ketahun yang menghabiskan dana desa milyaran, namun kita tidak tahu apa untungnya ke masyarakat maupun kedesa.,kesan hanya jalan jalan dan menghambur-hamburkan uang rakyat (dana desa), padahal uang desa sangat dibutuhkan masyarakat yang tinggal didesa, untuk perbaikan jalan berlobang, pembangunan jalan berlumpur dan kebutuhan lainnya”Pungkas Mukhtar