Pekanbaru, Triknews.co,- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menggelar upacara pisah sambut Direktur Utama (Dirut) sebelumnya Jaffee Arizon Suardin kepada Chalid Said Salim, selaku Dirut PHR yang baru di Aula Pertemuan RCC Rumbai, Pekanbaru, Selasa (23/5). Jaffee mengucapkan terima kasih kepada segenap pekerja (perwira) atas kerja sama dan capaian luar biasa selama dirinya memimpin PHR.
“Terima kasih banyak kepada manajemen dan para perwira WK Rokan Regional I Sumatera yang sangat luar biasa, telah menghasilkan karya yang luar biasa serta banyak berdampak bagi masyarakat, perusahaan dan tentunya kepada para karyawan,” katanya.
Jaffee memberi apresiasi pekerja yang terus bergerak aktif mendorong kemajuan WK Rokan sebagai salah satu tulang punggung ketahanan energi nasional. “Ini performance (kinerja) yang sangat luar biasa, di mana pada 2022 kita ada 120 juta jam kerja di Regional I Sumatera, serta meraih profit 1,752 miliar dollar. Ini sangat luar biasa sumbangsih dan pengorbanan dan kerja keras dari teman-teman (pekerja) semua,” tuturnya.
Dengan semangat ini lanjut Jaffee, ia berharap di bawah kepemimpinan Dirut PHR yang baru Chalid Said Salim hendaknya capaian WK Rokan terus meningkat. “Saya yakin Regional I Sumatra terus berkembang dan bertambah jaya,” harapnya.
Jaffee tak lupa mengingatkan agar pekerja di WK Rokan tetap bekerja dengan selamat dan tetap semangat menggali potensi yang ada di WK Rokan. “Ingat, masyarakat bergantung dari kesuksesan bapak ibu sekalian (pekerja), negara juga sangat menunggu produksi dari Regional I Sumatera,” ucapnya.
Sementara itu, Dirut PHR Chalid Said Salim mengapresiasi capaian WK Rokan di bawah kepemimpinan Jaffee. Dia mengaku akan melanjutkan program yang sudah dicanangkan sebelumnya.
“ Insyaallah saya bisa melanjutkan perjuangan-perjuangan dan keberhasilan yang sudah diraih,” ujarnya.
Meski sudah malang melintang di industri hulu migas, Chalid mengaku terus belajar dan berdiskusi dengan pekerja untuk kemajuan WK Rokan. “Prinsipnya saya ingin banyak belajar kepada bapak ibu (pekerja) yang sudah ahli di bidangnya masing-masing, baik di zona I zona IV khususnya WK Rokan mudah-mudahan ada hal yang bisa kita tuangkan dalam program agar lebih baik lagi ke depannya,” jelasnya.
Apresiasi tinggi juga disampaikan Komisaris Independen PHR Reinhard Parapat atas capaian PHR pasca alih Kelola di WK Rokan. Setidaknya, sebanyak 660 sumur baru telah dikelola menghasilkan energi untuk negeri. Tercatat pula laba pada tahun 2022 mencapai sekitar 1, 752 miliar dollar atau Rp 25 triliun. Perolehan laba tersebut 254,3 persen lebih tinggi dari target laba dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2022 sebesar USD 689 juta.
“Pencapaian-pencapaian ini tidaklah mudah, ini dilakukan dengan keseriusan, bekerja dengan hati dan pengalaman,” katanya.
Pada kesempatan itu pula, Direktur Pengembangan Subholding Upstream PHE Awang Lazuardi mengatakan, cukup banyak keberhasilan yang telah dicapai Jaffee selama memimpin WK Rokan. Selain meningkatkan produksi pasca alih Kelola, beberapa pengeboran sumur di Zona IV juga menunjukkan hasil positif dan eksploitasi di Zona I. Ia berharap keberhasilan itu terus ditingkatkan mengingat pengalaman yang sangat mumpuni dimiliki Chalid Said Salim.
“Ini adalah salah satu legasi yang ditinggalkan oleh Pak Buyung (sapaan akrab Jaffee), yang tentunya dasar-dasar yang sudah ditanamkan akan dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya, dengan segudang pengalamannya, tentunya Pak Chalid akan memberikan warna tersendiri di WK Rokan,” jelasnya.
Chalid Said Salim resmi menjabat sebagai Direktur Utama PHR menggantikan Jaffee Arizon Suardin yang kini menjabat Direktur Utama PT Pertamina International Eksplorasi dan Produksi (PIEP).
Pelantikan Chalid Said Salim sebagai Direktur Utama PHR dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro di Jakarta, Senin (22/5/2023). Pergantian ini merupakan hal yang lumrah terjadi sebagai bagian dari dinamika organisasi yang selalu berusaha untuk tumbuh dan berkembang.
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto mengatakan, pergantian jabatan Direktur Utama PHR tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan (environmental, social and governance/ESG). Diharapkan, PHR bisa terus bergerak maju dan menjadi perusahaan terdepan dalam menopang energi nasional serta menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia, dan utamanya Provinsi Riau.
“Pergantian di lingkungan bisnis upstream ini merupakan hal yang lumrah dilakukan dalam upaya menjadikan perusahaan yang selalu tumbuh dan berkembang untuk mencapai cita-cita perusahaan yang tentu berdampak pada negara dan masyarakat,” kata Rudi.
Untuk diketahui, sebelumnya Chalid Said Salim menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia – Regional 3 Kalimantan sejak 13 Juni 2020. Chalid lahir di Palembang pada tahun 1965 dan meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1990.
Chalid mengawali perjalanan karirnya di Pertamina pada tahun 1990. Lalu, pada 2017-2020 Chalid diamanahkan menjabat Direktur Produksi dan Operasi PT Pertamina EP. Dia juga pernah menjabat sebagai General Manager Asset 5 dan sebelumnya menjabat sebagai General Manager Asset 4.(MS/Rls*)