Langsa : Trik News.co – Masyarakat Gampong Cinta Raja Kecamatan Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa dalam mewujudkan rasa syukur, tunduk, dan patuh kepada perintah Allah dan perintah Rasul Nya nabi besar Muhammad SAW sebagai nabi Penghulu Alam.
Warga yang ada di Gampong (desa) Cinta Raja ini, mereka dengan penuh kesadaran dari diri masing-masing menyisihkan sedikit rejeki yang di dapat guna untuk bisa berbagi bersama dengan anak Yatim, anak piatu, dan anak yatim piatu.
Kegiatan yang sudah berlangsung menjadi agenda tahunan yang dilakukan masyarakat di Gampong itu, kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin terlebih lagi mereka para anak yatim yang mereka itu tidak lagi mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang mereka cintai dikarenakan telah berpulang menghadap sang Khalik.
Sebagaimana kita ketahui, dari segi pendapatan, masyarakat di daerah Gampong (desa) itu mereka mayoritas bekerja sebagai petani, baik sawah maupun petani tambak, namun dibalik itu perlu diberikan apresiasi dan layak dijadikan contoh oleh Gampong lainnya dalam hal kepedulian mereka terhadap para anak yatim dan juga sesuai yang diperintahkan oleh agama.
Geuchik Gampong Cinta Raja Syarifuddin yang dikonfirmasi trik news.co disela-sela penyerahan santunan kepada anak yatim yang dilakukan di Meunasah daerah Gampong setempat pada Rabu kemarin, tanggal 15 – 3 – 2023 dirinya mengatakan.
“Kegiatan santunan anak yatim ini, kata dia, diprakasai oleh-oleh ibu-ibu dari majelis ta’lim yang ada digampong Cinta Raja, mereka secara swadaya mengumpulkan uang agar bisa berbagi kepada para anak yatim. Selain mereka, ada juga masyarakat lain yang ikut serta dalam penyantunan anak yatim tersebut yaitu mereka pelaku usaha yang ada digampong ini, ujar Geuchik.
Syarifuddin menambahkan, “atas kepedulian yang mereka berikan, dan dalam beberapa hari kedepan kita sudah memasuki datangnya bulan Ramadhan, penyantunan terhadap anak yatim ini kewajiban kita untuk kita lakukan agar mereka juga dapat merasakan apa yang orang lain rasakan yaitu makan nasi daging pada hari Megang (hari memotong) sebagaimana tradisi masyarakat kita di Aceh, pungkas Syarifuddin. (B.01)
