Suka Makmur, TrikNews,co-
Awalnya masyarakat desa Suka
Makmur kecamatan Sibolangit
Kabupaten Deliserdang Sumatera
Utara telah mengusulkan
kepada pemerintah desa untuk mendirikan
kamar mandi umum demi
kepentingan masyarakat desa.
Dan akhirnya permintaan warga desa dipenuhi. Namun, setelah dibangun kamar
mandi tersebut terjadi kekecewan pada warga dwsa karena, bangunan tersebut tidak dapat digunakan sebagaimana biasanya.
” Sia-sia dibangun bang, gak bisapun kami pakai sampai sekarang kamar mandi itu,” ungkap seorang warga yang mengaku bermarga Ginting tidak jauh dari bangunan yang kelihatan tidak terurus itu.
Ginting juga mengatakan biaya membangun kamar mandi ini berasal dari Anggaran Dana Desa (ADD) Suka Makmur.
“Setahuku kalau gak salah dari Dana Desa biaya membangun itu, sayanglah uang negara itu kalau begini,”terang pria berkulit sedikit gelap ini lagi dan minta namanya jangan dipublikasikan.
Senada dengan Ginting, beberapa warga masyarakat desa Suka Makmur juga yang berhasil diwawancarai triknews.co rata-rata mengungkapkan rasa kecewa mereka.
” Buat apa dibangun kamar mandi itu,
Siap dibangun tidak pernah berfungsi,
airnya gak ada, kegmana kita mau pakai,” ujarnya dengan wajah kesal dan disambut rekan-rekannya yang saat itu bersamanya.
“Kurasa kamar mandi itu dibangun untuk sarang hantu bukan kepentingan manusia contohnya, setelah selesai dibangun tak bisa dipergunakan masyarakat padahal itu uang negara, kalau pakai uangnya pribadi suka-sukanyalah situ” terang warga dengan kesal tanpa menjelaskan uang pribadi siapa yang ia maksud.
Dari informasi yang dihimpun triknews.co dari beberapa warga lain di desa Suka Makmur juga mengatakan bangunan jalan ke kuburan umum itu memakan anggaran yang cukup besar.
“Udah besar kali biayannya itu, kalau cuma keg gitu bangunannya, takutnya kita ntah korupsinya dia itu,” terangnya tanpa mau menyebutkan secara terperinci berapa pagu anggaran untuk bangunan itu.
” Terkejut nanti abang berapa biayanya, tapi abanglah yang cari tahu, abang tanya, Kades atau perangkat desanya aja,” ucap warga ini yang merahasialan identitasnya kepada triknews.co, Kamis (07/03/2023)
Anehnya, Kepala Desa Desa Suka saat dikonfirmasi awak media ini terkait bangunan kamar mandi umum yang meresahkan warga desa tersebut tidak berhasil, saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak berhasil, begitu juga saat dikirimkan pesan whatsapp sampai berita ini ditayangkan tidak ada balasan.
Adakah sesuatu yang disembunyikan sehingga aparatur desa susah untuk dikonfirmasi?.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD LSM Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (GAKORPAN) Sumatera Utara Rosen Jaya Sinaga saat diminta tanggapannya, Minggu (12/03/23)Â menyayangkan penggunaan anggaran yang tidak ada arinya bagi masyarakat.
“Jika ada bangunan atau apapun itu yang memakai anggaran negara jika tidak difungsikan dengan baik untuk kepentingan warga tentunya menjadi tanda tanya bagi kita,” tukSnya.
” Mustahil saya rasa, kata Rosen menjekaskan, jika kekurangan dana sampai air gk ada, buat apa. bangunan itu, tentunya sudah ada perencanaan kepala desa sebelumnya saat hendak membangun kamar mandi itu, dan penggunaan dana desa juga harus sesuai juklak dan juknisnya, gk boleh asal semau gue, ” kata Rosen saat dihubungi via selular.
Seyogianya, kata Rosen menerangkan lagi, pemerintah desa selaku eksekutif sekaligus pengelola Keuangan Desa, harus lebih berhati-hati dalam menjalankan pemerintahannya dengan disiplin mengikuti dan memahami semua aturan. Dan harus transparan, akuntabel serta bertanggungjawab, apapun yang dilakukan dengan memakai anggaran desa ya harus terbuka dan libatkan masyarakat BPD agar tidak jadi polemik di kemudian hari, terkait hal ini, tentunya ada LPJ Desa, dicek aja berapa anggaran yang dilaporkan pada pembangunan kamar mandi umum itu, tinggal sesuaikan dengan kondisi fisiknya, jika tidak sesuai, boleh diindikasikan korupsi, sekecil apapun itu, namnanya tetap korupi, yah, itung-itungannya siap-siap aja berhadapan dengan hukum nantinya,”terang aktivis kemanusiaan ini.(JG)