Aceh Timur : Trik News.co – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang berada di Gampong (desa) Aramiyah, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, diduga terkontaminasi zat beracun yang membuat tanaman sawit milik warga seluas satu hektar tidak bisa berbuah dan sekarang sudah menunjukkan tanda-tanda akan punah.

Menurut pemilik lahan Fadli kepada trik news.co , Rabu (1/3/2023) mengatakan, “limbah pada TPA ini akan berdampak negatif terhadap makhluk hidup, termasuk tanaman.

Umumnya, lanjut Fadli, tanaman yang tumbuh di sekitar TPA telah terkontaminasi racun yang berasal dari limbah yang terdapat di TPA. Apabila TPA terdapat di lingkungan yang menghasilkan tanaman seperti tanaman sawit milik kami ini.

“Maka tak mustahil jika sawit kami tidak lagi berbuah akibat pengaruh racun limbah tersebut, ungkap Fadli pemilik lahan.

Lebih lanjut Fadli mengatakan, limbah ini selain berbahaya terhadap kelangsungan tanaman, juga akan berbahaya bagi kehidupan manusia dalam jangka panjang.

“Air tanah yang ada bisa juga dipastikan telah tercemar oleh zat-zat berbahaya yang berasal dari TPA dan akhirnya diserap oleh tanaman sawit milik kami, akibat hal itu, sawit kami jadi mati, tandas Fadli.

Terpisah, Kaos Tarigan yang juga pemilik lahan sawit di wilayah TPA tersebut mengatakan, “sebelumnya kami tidak menyangka tanaman sawit milik kami akan jadi seperti sekarang ini mati secara perlahan.

“Terus terang, tambah Tarigan lagi, kami dirugikan, kami gagal menuai hasil dari tanaman sawit yang kami tanam puluhan tahun silam itu, sawit saya mati dimana menurut dugaan saya dan juga warga yang ada di wilayah ini, hal itu akibat gas beracun yang dihasilkan oleh berbagai macam limbah Sampah rumahan maupun komersil yang dibuang kelokasi TPA oleh Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Aceh Timur.

Terkait kejadian ini, layak kami duga pengelolaan sampah yang ada di TPA Gampong Aramiyah Dusun Badai oleh Dinas Lingkungan Hidup Aceh Timur, pengelolaan Sampah dilakukan sembarangan, mereka tidak memikirkan dampak buruk pengaruh terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar Gampong ini, tutup Tarigan dengan nada kecewa kepada wartawan.

Sementara itu mantan Geuchik (Kades) Gampong Aramiyah Muhammad Amin dalam konfirmasinya membenarkan pihak Dinas Lingkungan Hidup Aceh Timur seperti mengabaikan kenyamanan warga khususnya yang tinggal berdekatan dengan lokasi TPA.

Menurut Geuchik Min, “dirinya sebagai tokoh dan juga pemuka masyarakat di wilayah itu, dirinya hanya bisa berharap dan meminta kepada dinas DLH Aceh Timur, agar kerusakan tanaman sawit milik masyarakat yang lokasinya berada bersebelahan dengan TPA, hal itu dapat diganti rugi, itu perlu dilakukan agar aktifitas transportasi pembuangan sampah ke TPA bisa kembali berjalan.

“Selain itu, Geuchik Min juga berharap agar dalam pengelolaan sampah bisa dilakukan secara baik dan benar, sampah-sampah yang ada jangan sampai lagi terbawa oleh air saat hujan sehingga masuk kelahan tanaman sawit milik masyarakat seperti yang terjadi sekarang ini, dan atas kejadian tersebut saya berharap agar kerugian yang dialami warga mendapat ganti rugi, mari kita musyawarah, duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini, tutup Geuchik Min.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Timur hingga dua kali penayangan berita oleh media ini, yang bersangkutan belum berhasil terkonfirmasi guna perimbangan pemberitaan, demikian trik news.co menanggapi harapan dan keluhan warga. (B.01)