Langsa : Trik News.co – Pasca eksekusi riil Pengadilan Negeri (PN) Langsa beberapa waktu lalu terhadap aset Yayasan Dayah Bustanul Ulum Langsa (YDBUL) di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bustanul Ulum yang saat ini dikuasai oleh Yayasan Dayah Bustanul Ulum (YDBU) mengakibatkan proses akademik dan administrasi masih lumpuh hingga saat ini.
“Kita meminta pertanggung jawaban PN terhadap putusan yang dinilai keliru untuk dilakukan eksekusi,” demikan disampaikan pengacara YDBUL, Muslim A Gani kepada sejumlah wartawan di Langsa, Selasa (21/02/2023).
Dikatakan, seyogianya persoalan tersebut dapat dijelaskan oleh PN Langsa apakah pengambil alihan izin STIKES masuk dalam poin putusan.
“Kita ingin tahu bagaimana sikap PN terhadap keberlangsungan kegiatan akademik dan administrasi di STIKES karna sampai saat ini kami tidak akan pernah menyerahkan izin kepada pihak YDBU karna tidak ada dalam putusan hukum,” ujarnya.
Muslim juga menjelaskan, saat ini ketua YDBU 2018 telah melantik anaknya bernama drg Nabil Fityan Mubarak sebagai ketua STIKES meskipun bukan dari kalangan dosen pengajar.
Sementara humas Pengadilan Langsa, Iman Harrio Putmana mengatakan, persoalan YDBU sudah selesai sejak PN Langsa melakukan eksekusi YDBUL.
“Eksekusi yang dilakukan adalah semuanya, karena pokok perkaranya adalah Yayasan, jadi semua yang ada di yayasan menjadi milik YDBU,” katanya.
Iman Harrio menambahkan, PN Langsa melakukan eksekusi sesuai dengan amar putusan nomor 18. Silahkan para pihak membuat pernyataannya sesuai pandangan hukum.
“Jika ada pendapat hukum masing-masig silahkan saja, kita tidak melarang para pihak dalam membuat statemen dan baiknya statement yang dikeluarkan tidak membuat gaduh di masyarakat,” ujarnya.
Dijelaskan, PN Langsa menjalankan tugasnya sesuai mekanisme dan SOP yang ada.
Menanggapi persoalan tersebut wakil ketua DPRK Langsa, Syaifullah yang dikonfirmasi Lingkarkita.com melalui telepon seluler mengatakan, hendaknya persoalan pendidikan dapat diselesaikan dari hati ke hati agar mencapai kesepakatan bersama demi pendidikan yang lebih baik lagi di daerah kita.
“Saya tidak ingin banyak berkomentar terkait hal tersebut, tapi secara pribadi saya mengiginkan persoalan tersebut dapat diselesaikan melalui hati nurani,” kata politisi Golkar itu. (B.01)
