Jakarta – Triknews.co – Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny G Plate pada Senin (6/2/2023) di Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan.

Anggota Komite I DPD RI yang berasal dari daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Fernando Sinaga yang hadir pada Rapat Kerje tersebut mendesak Menkominfo untuk memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten Malinau dan Provinsi Kaltara pada umumnya.

“Pak Menteri mohon beri perhatian khusus kepada Kabupaten Malinau khususnya wilayah perbatasan dan pedalaman. Sampai akhir tahun 2022, dalam catatan kami jaringan internet memang sudah masuk di wilayah perbatasan dan pedalaman yaitu di 15 kantor desa, 8 SMP, 8 Puskesmas dan 2 kecamatan. Kami apresiasi sinergi Kementerian Infokom, Pemkab Malinau, Pemrov dan pihak swasta”, ungkap Fernando Sinaga,.

Dihadapan Menkominfo, Fernando Sinaga mengatakan Dari 15 kecamatan yang ada, sudah 10 kecamatan telah masuk jaringan internet 4G.

“Kami butuh semua kecamatan masuk internet tahun ini agar kami tidak tertinggal dalam hal literasi digital, marketing desa wisata kami bisa berjalan dan bisa menjual produk BUMDes yang ada di 109 desa melalui pemasaran digital”, tegas anggota Badan Sosialisasi MPR RI ini.

Dalam kesempatan berdialog dengan Menkominfo itu, Fernando Sinaga juga menyambut baik dan mengapresiasi kebijakan Kementerian Infokom soal kebijakan migrasi siaran TV digital dimulai dari perbatasan.

“Namun sampai saat ini kondisi di lapangan sepertinya berbeda. Pak Menteri mohon dijelaskan secara spesifik mengenai perkembangan peralihan TV analog ke digital di wilayah kami Provinsi Kalimantan Utara terutama di beberapa wilayah terluar, pedalaman dan perbatasan. Masih banyak keluhan kepada saya terkait hal ini”, ujar Fernando.

Fernando menambahkan, jangankan di wilayah terluar, pedalaman dan perbatasan, di Kota Tarakan saja masih banyak warga yang mengeluhkan minimnya sosialisasi.

“Perlu ada penambahan Set Top Box gratis untuk warga yang masih tergolong kemiskinan ekstrem di Kaltara. Langkah aksinya harus ada percepatan. Kemudian sekolah–sekolah di pedalaman Kaltara saat ini juga masih banyak yang terkendala jaringan internet”, tutup Fernando. (Lies)