Nama nama Pelamar saat pendaftaran Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) di umumkan pada setiap kantor Desa di Kecamatan Onan Ganjang (Poto : Jvs)
————-
HUMBAHAS, Triknews.co,- Pengumuman pemenang Pengawas Kelurahan atau Desa (PKD) se-Kecamatan Onan Ganjang mendapat komentar dan kritik dari Netizen setelah adanya postingan Faceebook (Fb) akun Panwascam Onan Ganjang.
Pengumuman pemenang PKD, muncul pada Fb Panwascam Onan Ganjang disertai dengan Tag nama nama komisioner Panwascam Onan Ganjang pada Sabtu, (04/02/2023)
Beberapa komen muncul mengomentari adanya kelihatan kurang profesional Panwascam Onan Ganjang dalam menempatkan Pengawas Desa (PKD) terpilih
Salah satu komen muncul dari mantan Panwascam Dorman Manullang menyebutkan penempatan PKD berasal dari luar Desa Aekgodang-Arbaan dan Desa Sihikkit.
“Apakah tidak ada orang yang tepat untuk PKD Aekgodang-Arbaan, harus dari desa lain?,” ungkapnya dengan tanya.
Ia beranggapan seharusnya yang menjadi pengawas Desa (PKD) harus warga yang berdomisili di Desa tempat di pekerjakan sebagai pengawas Desa.
Sementara dari warga lainya, RJM Sipoti menyebutkan bahwa penjaringan PKD terkesan sudah diatur dan diarahkan sehingga menyingkirkan pelamar yang berpengalaman
“Wah tidak ada muncul nama mantan ketua panwascam Onan Ganjang. Apakah tidak berdasar dari pengalaman,” tanya RJM Sipoti pada kolom balasan.
Diketahahui informasi penjaringan dan perekrutan PKD dimulai pada bulan januari lalu. Salah satu pelamar PKD merupakan mantan ketua Panwscam pada pilkada tahun 2020 silam.
Bentuk kecintannya dalam pengawasan pemilu, DS selaku mantan ketua Panwascam rela untuk jadi Pengawas Desa pada Desa Parbotihan asalkan tetap jadi Pengawas Pemilu.
Akan tetapi karena persaingan dalam mencari pekerjaan semakin ketat akibat para pesaing pendatang baru muncul yang berani gelontorkan apapun asalkan jadi PKD.
“Itu sudah rahasia umum, adanya pemasangan target dari Panwascam nilai nominal untuk lolos jadi PKD kisaran 4 bulan gaji,” katanya.
Ketika hal ini hendak di konfirmasikan pada panwascam Onan Ganjang tidak dapat dihubungi. Hingga berita diturunkan tidak ada jawaban. (JVS)