Dapot Sinaga mengunjungi Robe Sinaga, Korban Lakalantas di Kampar Pekakanbaru,
—————–
Triknews.co, Kehadiran Punguan Poparan Toga Sinaga Boru/bere (PPTSB) Riau, harus benar benar sebagai wadah keturunan Marga Sinaga, untuk saling membantu, salah satu wujud kepedulian tersebut, beberapa minggu lalu, ada dari Cabang Kampar, adanya anggota punguan Sinaga yang tertimpa musibah yaitu keluarga R. Sinaga /Br. Simanjuntak, Anak mereka Robe umur 12 tahun yang duduk di kelas 2 SMP Tapung, mengalami kecelakaan.
Mendapat informasi tersebut Ketua PPTSB Wilayah Riau, Dapot Sinaga, langsung tanggap dan memutuskan untuk melakukan kunjungan sekaligus memberikan tali kasih, untuk meringankan beban keluarga dalam mengupayakan pengobatan.
Sebelum menyampaikan bantuan talih kasih tersebut Dapot Sinaga mengatakan, PPTSB harus mampu hadir di tengah tengah keluarga yang memerlukan, ” Bantuan bukan harus berupa Materi, tetapi banyak hal yang perlu pemikiran bersama untuk solusi suatu permasalahan.
“Jika punguan mampu memberikan Materi, cukup bagus, tetapi tidak boleh hanya berpatokan pada Materi saja, ungkap Dapot.
Motto Sinaga “Sisada Anak, Sisada Boru” harus betul betul, dijalankan punguan, diseluruh cabang dan sektor, tegas Dapot Sinaga yang juga sehari harinya merupakan Anggota DPRD Kota Pekanbaru.
Saat memberikan bantuan tersebut, yang hadir dari PPTSB Riau, adalah Dapot Sinaga (Ketua) Manaor Sinaga (Sekretaris) dan Donal Silitonga (Bendahara)
“Cepat sembuh ya Robe, biar cepat dapat mengikuti pelajaran sekolah yang tertinggal selama menjalani pengobatan,” pesan Donal Silitonga selaku pengurus PPTSB Wilayah Riau
Kisah Sedih Robe Sinaga
Berbeda dengan temannya, untuk saat ini Robe Sinaga, tidak lagi bisa bergerak leluasa, lazimnya anak seumurannya yang lagi semangat bermain. Kini Robe hanya terbaring di tempat tidur sebuah ruangan pengobatan tradisional
Shinse Naga Mas.
Beberapa bulan yang lalu Robe, ditabrak mobil truk pengangkut sawit. Akibat kejadian tersebut, kaki sebelah kirinya patah, mulai dari telapak kaki, betis dan bagian paha. Bagian yang terparah di ruas telapak kakinya, sehingga telapak dan seluruh jari kaki sebelah kirinya harus berujung pada amputasi
Menurut R.Sinaga Orangtua Robe, semula mereka membawa anaknya berobat ke salah satu rumah sakit, oleh pihak rumah sakit menganjurkan untuk dilakukan Operasi berulang kali jika tetap tidak ada perubahan sel baru.
Atas saran keluarga, akhirnya kami mencoba pengobatan tradisional shinse. Puji Tuhan perkembangannya cukup menggembirakan, Robe sudah mulai merasa nyaman pada ruas kakinya yang retak dan patah. (MS)
Editor : Jonter Sinaga