Langsa : Trik News.co – Terendus adanya dugaan sejumlah sekolah di kota Langsa terlibat dalam melakukan praktek pungli secara teroganisir berkedok sumbangan Jum’at, Sabtu (8/10).
Kabar yang beredar, pungli tersebut diduga dilakukan oleh sekolah dari mulai tingkat dasar hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dibawah jajaran Disdik Langsa.
Terkait kabar yang beredar adanya dugaan pungli tersebut, media trik news.co belum mengetahui secara rinci sekolah mana saja yang diduga telah melakukan praktek pungli itu dengan dalih sumbangan Jum’at yang dilakukan rutin setiap minggunya.
Praktek yang diduga masuk dalam kategori pungli ini dilakukan secara terstruktur oleh oknum yang ada dimasing-masing sekolah.
Para siswa/i di instruksikan agar pada setiap Jum’at mereka membawa uang sumbangan dengan besaran nilai bervariasi antara sekolah Tingkat Dasar (SD), dengan sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP).
Terkait hal ini, untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), besaran sumbangan yang sudah menjadi kegiatan rutin setiap Jum’at nya sebagaimana informasi diperoleh sebesar Rp 5000,- per siswa/i, sementara untuk Sekolah Dasar (SD) besaran sumbangan yaitu sebesar Rp 2000,- per-siswa/i.
Terkait hal ini salah seorang wali siswa/i yang minta namanya tidak ditulis oleh wartawan mengatakan, “kalau sumbangan pada setiap kejadian atau musibah yang terjadi secara dadakan, jelas sumber itu.
“Menurut saya kalau untuk itu tidak masalah seperti sumbangan untuk orang meninggal, sumbangan untuk orang sakit dan yang lainnya tanpa terencana, artinya terjadi secara dadakan.
Kalau seperti itu, menurut saya boleh dilakukan, namun kalau prakteknya terstruktur/teroganisir, ini lain lagi halnya, apa lagi pemanfaatan uang sumbangan tersebut dipergunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dari tujuan sumbangan Jum’at itu sendiri, tutup sumber.
Terpisah Kadisdik Kota Langsa Dra Suhartini M.Pd yang dihubungi media ini lewat sambungan whattsaApp nya Sabtu (8/10) mengatakan, “Benar..sebelumnya ada laporan masuk ke saya dari wali siswa/i bahwa anak mereka tidak berani masuk sekolah pada hari Jum’at dikarenakan tidak ada uang yang akan diberikan sebagai sumbangan, aku Kadisdik membenarkan hal itu kepada trik news.co .
Lanjut Kadisdik, “untuk hal tersebut, saya sudah menghimbau kepada pihak sekolah melalui surat tanggal 25 Juli 2022, agar pihak sekolah tidak lagi melakukan pungutan berupa sumbangan Jum’at mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini hidup serba sulit.
“Namun jika masih ada juga yang melakukan hal itu, tambah Kadisdik, ini perlu adanya sikap tegas nantinya, ujar Kadisdik singkat menerangkan. (Boy)