Langsa : Trik News.co – Amatan media ini pada kegiatan BSPS di Kota Langsa bahan yang dipasok oleh pelaksana kegiatan terindikasi dan di duga dibawah standar kualitas.

Hal tersebut terlihat dari cerminan pengadaan material batu bata yang mayoritas batu bata yang dipasok tidak terlihat rapi seperti batu bata yang diproduksi di wilayah kota Langsa.

Menurut dugaan, mereka memesan batu bata itu dari luar kota Langsa yang harganya jauh lebih murah dibandingkan batu bata yang ada di kota Langsa.

Selain batu Bata, mereka juga diduga ikut memainkan harga pada pengadaan papan yang diperlukan oleh penerima bantuan BSPS.

Dari data yang diperoleh tim media ini, dalam RAB harga satu lembar papan dibandrol dengan harga Rp 115.000,- dengan jenis kayu sembarang.

Sementara hal lain juga terjadi pada pengadaan besi beton yang per batangnya dalam RAB dibandrol seharga Rp 85.000,-.

Sedangkan untuk harga semen dan kerikil, pada pengadaan material jenis ini didapati adanya selisih harga mendekati separuh harga.

Harga kerikil dengan jumlah 4 Kubic didalam RAB tertulis seharga Rp 1.080.000,- , sedangkan pasir seharga Rp 800.000,- .

Atas pantauan yang dilakukan tim gabungan media ini, masyarakat non penerima BSPS menilai program yang disebut-sebut bantuan dari salah satu anggota dewan.

Kegiatan tersebut terkesan dan diduga lebih kepada mencari keuntungan pribadi atau kelompok tertentu melalui program BSPS tersebut.

“Kegiatan BSPS ini kalau saya lihat, layak kita duga itu salah satu jalan saja bagi mereka oknum pelaksana BSPS untuk bisa mengambil uang negara.

Ini jelas tindakan yang salah, karena dalam praktek kegiatan tersebut sarat dugaan korupsi, karena itu kami masyarakat berharap aparat penegak hukum ikut mengawasi jalannya kegiatan BSPS itu, harap warga yang minta namanya tidak ditulis.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan dan naik tayang dimeja redaksi, pihak pelaksana BSPS Kota Langsa guna mendapatkan perimbangan pemberitaan.

Yang bersangkutan belum berhasil dijumpai untuk kepentingan konfirmasi lebih lanjut, sementara untuk nomor kontak miliknya, juga belum berhasil diperoleh, demikian. (Boy)