Langsa : Trik News.co – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk masyarakat berpenghasilan rendah dalam wilayah kota Langsa yang tersebar di lima Kecamatan terpantau media ini terkesan seperti jalan ditempat, Senin (26/9).
Bantuan Perumahan swadaya yang disebut-sebut berasal dari salah satu anggota dewan tersebut, pada penyelesaian tahap pertama sebagaimana pantauan yang dilakukan masih didapati belum semuanya rampung dikerjakan.
Menurut sumber kepada media ini, hal tersebut disebabkan belum lengkapnya material yang dipasok oleh pelaksana yang bertugas melakukan pendistribusian barang berupa material kepada penerima bantuan BSPS.
Selain itu ada juga masyarakat yang mengatakan barang yang dikirim terkadang tidak sesuai permintaan, seperti pasir dan kerikil pada rehap rumah-rumah tertentu yang tidak memerlukan material pasir dan kerikil, namun pihak pelaksana BSPS mengirimkan material tersebut.
“Iya …benar, untuk tahap dua kegiatan BSPS belum jalan digampong kami karena material yang kami butuhkan belum dipasok oleh petugas pelaksana BSPS, ujar sumber masyarakat yang minta namanya tidak ditulis oleh media ini di salah satu tempat dalam wilayah kota Langsa.
Lanjutnya lagi, “untuk tahap pertama yang sudah dinyatakan rampung dan akan masuk tahap ke II (dua), untuk biaya (ongkos) tukang pada tahap pertama hingga hari ini belum dicairkan oleh mereka, begitu juga dengan material pada pelaksanaan tahap kedua, jelas sumber itu lagi menambahkan, belum mereka pasok sehingga kami terpaksa of dulu sementara merehab rumah kami, imbuhnya.
Terpisah warga lainnya yang tidak mengetahui lawan bicaranya wartawan dalam bincang-bincangnya secara bla-bla kan bercerita, menurut dia, ada dugaan terjadinya mar’up besar-besaran pada pengadaan pasir beton dan kerikil. “Ngeri bang…harga pasir 4 Kubic didalam RAB tertara Rp 800.000,-.
Kalau kita lihat, kata sumber itu, pasir yang diangkut oleh Damk truck, pasir yang di isi tidak penuh, itu namanya pancung, kalau kita hitung jumlah kubic nya, paling ada 3,5 Kubic (Tiga Kubic setengah), sedangkan dalam Rab 4 (empat) Kubic.
Sementara dalam hal pengadaan batu kerikil, pengadaan jenis material ini, harga dalam RAB Rp 1.080.000,- dengan jumlah sebanyak empat Kubic, menurut sumber, pada pengadaan kerikil tersebut juga terindikasi adanya dugaan Mar’up yang besarannya vifti-vifti, kata sumber.
Disisi lain dari amatan yang dilakukan tim media ini terlihat batu Bata yang di pasok diduga dan terindikasi dibawah standar kualitas, selain mudah patah juga terlihat petakan dari batu bata tersebut tampak tidak seperti biasanya.
Akibat kenyataan itu, dinding rumah yang sudah selesai dikerjakan oleh para tukang dimasing-masing tempat, hasilnya pun ikut terimbas hilangnya kerapian.
Sementara terkait pantauan dan amatan yang dilakukan tim media ini, pihak pelaksana dan penanggung jawab BSPS Kota Langsa hingga berita ini dikirim belum berhasil dijumpai guna konfirmasi lebih lanjut terkait adanya dugaan Mar’up pada kegiatan tersebut, demikian pantauan. (Boy)