Oleh: Dr. Rudi Salam Sinaga, S.Sos, M.Si
Pengurus Parsadaan Pomparan Raja Lontung (PPRL) Sumut
Pengurus Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boru (PPTSB) Sumut 1
Dosen Pascasarjana Universitas Medan Area
Dosen Pengajar Universitas Sumatera Utara
Dosen Pengajar Universitas Prima Indonesia
Dewan Pakar Pemuda Pancasila Sumatera Utara
Dr. Waluyo Handoko, S.IP.,M.Sc
Dosen Ilmu Politik. Universitas Jenderal Soedirman
Pendahuluan
Kesibukan setiap negara untuk dapat memenuhi kebutuhan nasional, bilateral dan multirateral secara perlahan turut mempengaruhi persepsi global. Interaksi lintas negara akan menjadi jawaban upaya menumbuhkembangkan ekonomi negara. Berbagai aktivitas di kementerian terkait menjadi program prioritas negara untuk dikembangkan di negara lainnya. Transaksi jual beli dan investasi modal sebagai aktivitas nyata dalam menjembatani kerjasama antara negara. Selain konsep transaksi dan investasi kemampuan pengaruh dan mempengaruhi menjadi faktor penting dalam menciptakan ketertarikan negara lain untuk dapat menerima penawaran kerjasama. Merujuk pada ilmu politik kemampuan pengaruh dan mempengaruhi bergantung pada sosok aktor dengan segala instrumen yang melekat padanya. Semakin luas pengaruhnya maka semakin lebih luas kemampuannya untuk mempengaruhi.
Keterampilan aktor untuk mengoperasikan pengaruh dalam mempengaruhi lingkungan pada setiap orang berbeda-beda. Meski setiap pilot mampu mengoperasikan pesawat namun tidak semua pilot mampu menghasilkan take-off dan landing yang halus. Dengan demikian keterampilan diiringi dengan kepiawaian menjadikan pengaruh berdampak efektif untuk mempengaruhi. Ada sela atau lubang yang dapat di terobos oleh aktor untuk dapat mengimbangi hingga melampaui pengaruh suatu negara besar. Karena keberhasilan pengaruh dan mempengaruhi terletak pada keterampilan dan kepiawaian dari seorang aktor maka dengan itu sosok aktor tentu harus menarik. Mampu memberikan rasa senang bila bertemu, memberi kenyamanan bila berkomunikasi dan membuat lingkungan merasa kehilangan bila tidak bertemu dengannya. Kisah-kisah orang-orang besar di masa lalu yang sukses menarik perhatian penguasa di masa itu. Seperti filosof dengan pemikirannya. Kisah aktor aktivis di belahan negara yang mampu menggerakan wacana menjadi aksi besar.
Interoperabilitas
Interoperabilitas adalah suatu konsep yang mengarah pada interaksi kerjasama untuk saling meningkatkan pengetahuan pada bermacam-macam instrument peralatan militer. Konsep ini mirip dengan studi banding pada kinerja kelembagaan pemerintah atau sering juga dilaksanakan pada dunia universitas. Tujuan utama yang ingin di capai ialah mendapatkan pengetahuan secara praktis dan teoritis terhadap suatu hal. Konsep Interoperabilitas pada dunia militer sangat relevan untuk di tingkatkan intensitasnya. Setiap negara memiliki kepentingan untuk mengetahui perkembangan kecanggihan teknologi militer secara global. Untuk dapat merealisasi peningkatan pengetahuan tersebut salah satu upaya ialah melalui latihan militer bersama.Â
Dalam rangka menumbuhkembangkan hubungan sinergitas di level global suatu negara mendorong berbagai program kerjasama antar negara. Salah satunya dapat di tempuh dengan latihan militer bersama. Isu keamanan global dan isu keamanan perbatasan negara mendasari pentingnya mewujudkan kemitraan strategis multilateral. Kebutuhan untuk menghadirkan situasi keamanan dan perdamaian telah menjadi prioritas penting setiap negara. Arus globalisasi dengan segala yang melekat di dalamnya seperti jaringan internet telah memberikan keadaan yang begitu dinamis di dunia digital yang berdampak pada dunia nyata. Interaksi lintas negara antar individu maupun kelompok dapat dengan mudah terjalin. Beragam tujuan dan motivasi interaksi dalam dunia digital terkadang memproduksi potensi gangguan kondusifitas sosial. Bahkan hingga menyentuh stabilitas keamanan nasional pada beberapa kasus di beberapa negara dunia. Dengan demikian untuk mempermudah melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap situasi yang tidak diinginkan maka negara memerlukan akses di setiap negara dunia untuk dapat saling bekerjasama. Untuk mendapatkan akses multilateral tentu setiap negara harus dapat menumbuhkan rasa saling percaya. Mencapai titik dimana kondisi rasa saling percaya tercipta maka diperlukan interaksi dengan intensitas yang tinggi dalam kemitraan. Dunia militer Indonesia yang saat ini terlihat fokus memperluas kemitraan militer melalui latihan bersama. Aktivitas ini akan menghasilkan rasa saling percaya diantara negara-negara yang turut mengikuti latihan bersama. Keadaan ini terpotret pada kegiatan Super Garuda Shield 2022, sejumlah kunjungan silaturahmi petinggi militer dari berbagai negara ke markas besar Tentara Nasional Indonesia.
Penutup
Suatu negara mendapatkan predikat negara maju tentu di awali dengan predikat negara berkembang di masanya. Negara yang mampu berkembang secara pesat ditandai dengan kemampuan mengumpulkan berbagai kelebihan kekuatan dan mengubahnya menjadi potensi. Potensi besar pada suatu negara akan menjadi daya tarik tersendiri bagi negara lainnya. Interoperabilitas konsep yang tepat untuk sekaligus mempromosikan potensi yang dimiliki. Berbagai kemajuan di bidang militer dunia menjadi referensi penting bagi setiap negara untuk dapat menyesuaikan terhadap perkembangan yang terjadi di saat ini dan di masa akan datang. Kemapanan pertahanan negara menjadi lebih sempurna dengan kesediaan berbagai negara untuk dapat terlibat secara proporsional. Keadaan ini memerlukan rasa saling percaya antara negara satu dengan negara lainnya. Rasa percaya tidak akan tumbuh sendiri melainkan ditumbuhkembangkan. Melalui interaksi intens yang mengarah kepada terwujudnya keakraban dan rasa saling percaya seperti latihan bersama, perlombaan, seminar militer dan acara keakraban antar militer negara.