Pekanbaru, Triknews.co – Lembaga Survei VOXinstitute merilis hasil survei Persepsi Publik terhadap Kinerja Pemerintah Provinsi Riau dan Kinerja DPRD Provinsi Riau serta Tingkat Kepuasan Publik terhadap Penanganan Isu Strategis di Provinsi Riau.
Dari survei tersebut terlihat publik Riau menilai positif terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Riau dan DPRD Provinsi Riau. Sebanyak 56,3 persen menilai kinerja Pemprov Riau positif dengan penilaian cukup baik (46 persen) dan lebih baik (10,3 persen). Sisanya 43,7 persen negatif dengan penilaian 16,7 persen tidak baik dan 27 persen kurang baik.
Sedangkan kinerja DPRD Provinsi Riau dinilai positif oleh 54 persen publik dengan penilaian cukup baik 42,8 persen dan lebih baik 11,2 persen. Sementara 46 persen publik menilai negatif dengan penilaian 13,3 persen tidak baik dan 32,7 persen kurang baik.
Pemaparan hasil survei mutakhir itu disampaikan Direktur Riset VOXinstitute, Albion Zikra bersama Direktur Eksekutif Fendri Jaswir, Direktur Pendidikan dan Latihan (Diklat) Doni Octavian dan staf Zul Azhar dalam jumpa pers di Gedung PWI Riau Jl. Arifin Achmad No. 9 Pekanbaru, Jum’at (8/7/2022).
Dijelaskan, survei dilakukan pada bulan Juni 2022 di 12 kabupaten/kota se Provinsi Riau. Sampel diambil sebanyak 600 responden secara proporsional sesuai dengan jumlah penduduk dengan metode stratified multistage random sampling. Margin of Error lebih kurang 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan dengan wawancara terhadap responden terpilih. Responden yang diwawancarai berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, bukan TNI/Polri dan penduduk Riau berdomisili di salah satu kabupaten/kota di Provinsi Riau.
Albion menjelaskan dari aspek wilayah, publik di 10 kabupaten/kota menilai positif terhadap kinerja Pemprov Riau. Sedangkan dua kabupaten yakni Siak dan Indragiri Hulu negatif. ”Begitulah persepsi publik yang kita dapatkan dari survei ini,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan.
Sedangkan dari aspek pilihan partai, kata Albion, penilaian positif diberikan oleh publik yang berafiliasi dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKS, Partai Demokrat, Partai Non Parlemen dan massa yang belum menentukan pilihan. Sebaliknya, penilaian negatif diberikan oleh publik yang berafiliasi dengan PDIP, PAN, PPP, PKB dan Partai Hanura.
Dari aspek usia, papar Albion, mereka yang berusia dibawah 19 tahun (generasi Z), 20-39 tahun (millenial) dan diatas 50 tahun menilai positif terhadap kinerja Pemprov Riau. Sedangkan usia 40-49 tahun (generasi X) menilai negatif terhadap kinerja Pemprov Riau.
Terakhir tingkat kepuasan publik terhadap isu-isu strategis terhadap pembangunan di Provinsi Riau. Publik Riau puas (diatas 50 persen) terhadap delapan isu strategis yakni penanganan Covid 19, pendidikan murah, pemberantasan pungli, pembangunan jalan/infrastruktur, transportasi publik, penanganan bencana, jaminan keamanan dan akses air bersih.
Sedangkan tujuh isu strategis lain, publik Riau menyatakan tidak puas. Masing-masing isu tersebut adalah ketersediaan pangan, pemberantasan korupsi, penyediaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan, rekrutmen PNS tanpa suap, kemudahan berobat di rumah sakit dan kemudahan perizinan dan administrasi kependudukan.
”Top three atau tiga teratas ketidakpuasan publik adalah ketersediaan bahan pokok, pemberantasan korupsi dan penyediaan lapangan kerja. Ini penilaian yang dirasakan publik di Riau,” ujar Albion yang juga peneliti CSIS itu. (MS/rilis)