Pakpak Bharat, triknews.co
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat bersama UnversitasNegeri Medan menyelenggarakan suatu Pelatihan tentangteknik pembuatan dan peracikan parfum berbahan dasarproduk local seperti kemenyan, nilam, kapur dan seraiwangi. Pelatihan yang dilaksanakan di Sapo Merarih, Rabu (6/7) Desa Traju ini dibuka oleh Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor bersama Wakil Bupati, H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd.
Kabupaten Pakpak Bharat sejak lama dikenal kaya akanpotensi alam yang bernilai tinggi bahkan telah dikenalsampai kemancanegara. Adalah kapur, nilam dankmenyan yang menjadi produk utama tanah simsim yang diyakin telan menjadi idola dalam dunai perdagangankuno sejak ribuan tahun lalu. Keberadaan tiga jeniskeomodity ini kini masih mudah ditemui dibeberpawilayah tanah simsim yang kini telah menjadi wilayahKabupaten Pakpak Bharat.
Produk dari pohon Kapur yakni minyak dan kristal kapurmerupakan tanaman yang sudah dikenal ribuan tahun lalu dalamperadaban di Timur Tengah. Pohon ini dibeberapa tempat telahpunah namun Alhamdulillah di Pakpak Bharat dan Singkilmasih tersisa. Kegiatan ini disamping gerakan penyelamatanhutan dalam bentuk edukasi dan kedepan menjadi objek wisatayg dilindungi, juga diharap memberikan peningkatan ekonomibagi masyarakat sekitar, ucap Dr. phil. Ichwan Azhari, MS, salah seorang peneliti dan ahli yang saat ini hadir
sebagaiinstruktur.
Sementara itu Bupati Pakpak Bharat dalam sambutannyamenyampaikan harapannya agar para peserta yang turut dalampelatihan ini kelak dapat menjadi pelopor bagi kebangkitankomodity dan ekonomi Pakpak Bharat.
Tanaman kemenyan dan kapur merupakan tanaman potensialyang juga memiliki nilai sejarah kuat bagi bumi simsim sertamemiliki nilai jual yang tinggi, namun sampai saat ini belumdapat dikembangkan secara optimal baik dari sisi budidayanyaataupun dalam bentuk produk turunan, ucap Bupati dalamsambutannya.
Kita berharap keberadaan kayu kapur dan kemenyan yang adadiwilayah kita ini dapat juga dijadikan sebagai lokasi wisataalam dan lokus penelitian, dan untuk ini kami sangat berharapbanyak adanya dukungan dari semua pihak, ungkap Bupatikemudian. Bupati juga berpesan agar para petani kapur di Pakpak Bharat tidak hanya terpaku pada kegiatan bertani saja, tetapi lebih padasebagai pelaku UMKM baru serta memiliki inovasi produk yang lebih baik dan mampu memberi multiplier effect bagipertumbuhan ekonomi Pakpak Bharat.
Maka kepada seluruh peserta pelatihan ini, saya harapkan agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius agar nanti dapatmengaplikasikan ilmu yang didapat ditempat masing-masing, tutup Bupati.
Pelatihan pembuatan parfum berbahan kemenyan, kapur, nilamdan serai wangi ini diselenggarakan dengan sasaran para petanidi berbagai wilayah Kabupaten Pakpak Bharat yang menjadibasis penghasil produk dimaksut.
Dengan adanya pelatihan ini tentunya akan mampu mengangkatnilai jual dari produk-produk local kita yang talah lama mendunia, jadi kita tidak lagi terfokus pada kuantitas semataakan tetapi lebih kepada peningkatan mutu dan kualitas, Sayaberharap agar hasil pelatihan ini benar-benar mampumenggerakkan kita semua, menjadikan Daerah ini sebagai pusatpembuatan parfum berbahan dasar kapur, kemenyan, nilam danserai wangi yang tentunya dapat menjadikan Pakpak Bharat menjadi perhatian nasional dan dunia.
Dengan pendampingandari kedua pakar yang sudah menginternasional yakni Dr. Aswandi, S.Hut, M.Si dan Cut Rizliani K, S.Hut, M.Si harapanini rasanya tidak akan sekedar menjadi angan-angan, ucap WakilBupati Pakpak Bharat, H Mutsyuhito Solin di tempat pelatihan. (Pb.01)