Redelong : Trik News.co : Ditunjuknya Kabupaten Bener Meriah sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan dan pelaksanaan Musa Baqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2022 pada tanggal 18 – 25 Juni yang akan datang, ini merupakan suatu kepercayaan dan provinsi yang harus kita laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Untuk itu, masing – masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta pimpinan untuk memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan persiapan hajatan dua tahunan itu, apa yang sudah dilakukan, apa yang sedang perbuat dan apa yang akan dikerjakan dan kalau ada kendala apa penyebabnya.
“Pimpinan melalui Dinas Syariat Islam minta semua OPD dalam jajaran pemerintahan Kabupaten Bener Meriah untuk memaparkan dan menjelaskan tahapan persiapan MTQ Aceh ke – XXXV Tahun 2022 yang telah, sedang dan akan di perbuat oleh masing-masing OPD sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” kata Taslim di sela-sela Rakor Persiapan MTQ Aceh ke- XXXV dengan beberapa OPD di sekretariat MTQ Aceh Jalan Sp. Tritit – Pondok Baru (Simpang Kantor Bupati) Serule Kayu – Redelong, Rabu (18/5).
Dikatakannya, untuk menyukseskan hajatan besar ini kita meminta kepada seluruh pihak yang terlibat dan masyarakat untuk selalu menjaga kekompakan dan saling bekerjasama supaya pelaksanaan MTQ ini nantinya bisa berjalan dengan tertib,lancer, aman dan tidak ada kendala yang berarti.
“Pemerintah daerah melalui Dinas Syariat Islam Kabupaten Bener Meriah secara terus menerus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, bagaimana MTQ d Bener Meriah ini harus sukses dalam penyelenggaraan dan juga sukses dalam prestasi, dan ini merupakan tanggung jawab kita Bersama sebagai tuan rumah,” harapnya.
Ditambahkannya, sebagai tuan rumah tentu kita sangat mengharapkan pelaksanaan MTQ Aceh ke – XXXV ini nanti bisa membantu program dari pemerintah daerah yakni dalam mewujudkan masyarakat Bener Meriah yang religius sesuai visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten Bener Meriah, dan perlu kita pahami bahwa MTQ ini adalah salah satu wadah untuk mensyiarkan agama Islam di negeri berselimut kabut ini.
“Kita semua, seluruh OPD, tokoh masyarakat, ormas Islam dan seluruh elemen masyarakat harus bangga atas kepercayaan dan amanah ini, caranya adalah dengan bekerjasama, sesuai dengan peran kita masing-masing, buat rencana dengan matang dan terukur, saling berkoordinasi apa yang perlu diperbuat, pada intinya adalah siapa berbuat apa, mengingat waktu yang boleh dikatakan dalam hitungan hari,” tambahnya. (Surianto)