Deli Serdang, Triknews.co-Tirodia br Hutauruk 75 tahun, seorang janda miskin pemulung warga Dusun XIX, Desa Kelambir lima kebun, Kecamatan Hamparan perak, Kabupaten Deliserdang ini adalah warga dampingan Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera sejak tahun 2020, ia benar hidup dalam rentan derita malang melintang, hidup sendiri berjuang sebagai pemulung barang bekas atau memulung untuk bertahan hidup.
Ketika itu Tirodia kami temukan dan tak memiliki identitas padahal sudah lebih dari sepuluh tahun tinggal di daerah garapan ini.
Kami terus edukasi dan minta beliau agar mengambil surat keterangan domisili dari Desa Kelambir lima kebun,namun oleh pengkat Desa di tolak dengan alasan janda miskin bernasib malang ini disuruh mengambil surat keterangan pindah dari daerah asal,merasa tak pernah buat identitas beliau kesal dengan sikap perangkat Desa melalui Kadus ini.
Esok harinya ia ngotot dan merengek ikut rombongan yang mau dibopong Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera ke Kantor Disdukcapil Deliserdang meski tak punya surat rekomendasi.
Tiba di Kantor Disdukcapil Deliserdang yang kami angkut menggunakan mobil DPRD SU, begitu turun dia langsung teriak”Tolong aku pak Jokowi aku butuh Kartu Keluarga”teriakannya membuat suasana di kantor ini sempat heboh, dengan sigap ASN di Kantor ini meredam akhirnya difasilitasi agar terbit identitasnya.
Dia bangga punya identitas diri, dengan identitas ini dia berharap mendapat akses lainnya, ternyata impiannya tak kesampaian pada pembagian dan BST Rp 60000 yang di gulirkan Pemerintah untuk masyarakat terdampak covid-19 dianya tak kebagian, aku kenapa tak dapat padahal sama samanya buat identitas ke Lubuk Pakam, apakah aku dianaktirikan, pintanya ke Uba Pasaribu.
Sudahlah inang kalau tak dapat jangan takut mungkin mereka lebih membutuhkan, saya
tetap bantu beras jika inang tak makan lagi.
Beberapa hari yang lalu kami mengunjungi kediamannya sekaligus rencana berbagi sembako bagi lansia Pemulung sesuai Program Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera,betapa miris hati ini pintu rumahnya tak bisa di buka dan terkunci dari dalam,inang ini mengerang kesakitan tak bisa lagi berdiri,kami perangkat Desa Kelambir Lima Kebun kami hubungi rencana mau bawa inang janda miskin ini untuk berobat tapi tak mendapat respon.
Rupanya inang ini sudah beberapa hari jatuh sakit tak ada yang peduli padahal bersebelahan dengan cucu kandungnya.
Bersama warga kami bopong ke klinik dr Fendi Hutauruk,dan besok harinya juga kami pantau keberadaan inang ini dan kami belikan ikannya.
Jumat 28 Jan menghembuskan terakhir di RSU Bina Kasih setelah sebelumnya di jemput keluarga dan dibawa ke Rumah Sakit.
Hari ini 30 Januari Uba Pasaribu ada di Rumah Duka untuk memberi kata penghiburan dan penguatan kepada keluarga sebelum di Dikebumikan sore ini di Pekuburan Kristen Desa manunggal.
Kepada triknews.co, Uba Pasaribu hanya dapat mendoakan ibu malang ini agar diterima disisiNya.
” Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga ibu ini diterima disisiNya, dan kami tidak berkecil hati, paling tidak kami sudah berusaha maksimal, kami akan terus berjuang memperjuangkan hak-hak orang terpinggirkan,kaum marginal ucap aktifis sosial ini, Minggu (30/01/2022)
(RS)