Langsa : Trik News.co – Rekanan proyek normalisasi Krueng Langsa H. Adnan meluruskan pemberitaan yang naik tayang sebelumnya dimedia ini dimana menurutnya proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan dalam jangka waktu selama setahun kedepan.
Sementara untuk kekurangan-kekurangan yang terlihat pada saat ini pihaknya sebagai pelaksana proyek terkait hal tersebut nantinya akan melakukan pembenahan-pembenahan di mana-mana yang masih dianggap kurang.
“Proyek normalisasi Krueng yang berlokasi di antara dua Gampong yaitu Bate Puteh dan Baroeh Langsa Lama, proyek itu dalam masa pemeliharaan dan kami sebagai pelaksana bertanggung jawab dengan pekerjaan kami, demikian ucap H Adnan rekanan proyek saat dihubungi lewat Soluler nya, Rabu (29/12).
Ia menambahkan, “kegiatan proyek itu tidak dikerjakan asal jadi, untuk saat ini proyek tersebut terus dibenahi dan bahkan saat ini kami tengah memasok puluhan batang kelapa untuk dipasang agar pinggir sungai tidak tergerus oleh air yang menyebabkan longsornya dinding sungai, intinya kami tidak lepas tangan dan bertanggung jawab penuh terkait proyek tersebut, pungkasnya.
Sebelumnya media ini telah menayangkan pemberitaan terkait proyek tersebut dengan judul “Miris, Normalisasi Krueng Langsa Diduga Dikerjakan Asal Jadi”. Dalam pemberitaan itu diulas bahwa Pengerjaan normalisasi Krueng Langsa yang berada di Gampong Baroh Langsa Lama dan Gampong Bate Puteh Kecamatan Langsa Lama diduga dikerjakan asal jadi oleh pihak rekanan.
Amatan media dilapangan, Rabu (29/12), pekerjaan normalisasi sungai itu dikerjakan oleh rekanan CV Matang Bungong dengan nilai kontrak Rp.1.770.000.000 terhitung masa kerja selama 100 hari dan dimulai pada 23 September 2021 dengan anggaran bersumber dari anggaran pendapatan belanja Aceh (APBA) tahun 2021.
Kemudian, terlihat pengerjaan yang dilakukan oleh pekerja di lapangan kondisinya amburadul, padahal proyek tersebut untuk meluruskan bantaran sungai namun faktanya kegiatan pekerjaan tersebut masih menyisakan gundukan tanah yang membelah aliran sungai.
Kondisi seperti ini di khawatirkan jika suatu saat nanti debit air sungai bertambah maka arus sungai akan menerjang sisi pinggir sungai yang berada di wilayah Gampong Bate Puteh, selain itu tidak menutup kemungkinan akan terjadinya abrasi pada pinggir sungai diwilayah Gampong tersebut.
Masyarakat setempat yang enggan namanya di tulis mengatakan, “ini proyek negara yang dikerjakan dengan menggunakan uang rakyat, namun mengapa rekanan seolah tidak melaksanakan pekerjaan tersebut secara baik. Kita patut menduga ada proses permainan di dalam pelaksanaan proyek tersebut, sebutnya.
Sebelumnya, pihak media telah mengkonfirmasi PPTK proyek tersebut, Marzuki dan mengatakan kalau pengerjaan proyek tersebut bila ada longsor tanah yang terjadi pada bantaran pinggir Sungai, itu tidak akan diperbaiki lagi.
“Sudah selesai bang pengerjaan normalisasi Sungai Krueng langsa, jadi tidak ada perbaikan lagi jika nanti terjadi longsor”, tutupnya singkat saat dijumpai disalah satu Cafe beberapa waktu lalu, demikian. (Boy)