Medan, Triknews-co-Ibnu Riza Pradipto Terpilih sebagai Ketua Umum IESPA (Indonesia Esports Association) pada Munaslub IESPA tanggal 14 desember 2021 di Tanggerang.
Terpilihnya IRP sebagai ketua umum IESPA mendapat ucapan hangat dari ketua Pemuda/KNPI Medan, Muhammad Daffasya putra Adnan Sinik, SH.
Dalam ucapannya Kepada Media ini di Medan, Selasa, (14/12/2021) Daffasya Sinik yang juga pengurus IESPA Sumut Pimpinan Mikael Nainggolan tersebut mengatakan akan mengajak seluruh pemuda dan OKP yang tergabung di KNPI Medan yang bermain game, untuk bergabung dan membesarkan IESPA.
“Mas Ibnu Riza dan Bang Mikael Nainggolan ini sudah seperti saudara kandung saya. Sudah selayaknya kami bekerja sama dan membawa maju IESPA menuju yang terbaik,” ujar Daffa.
Dikatakan kembali oleh Daffa, hari ini IESPA dipimpin oleh pemuda yang energik dan visioner, “Sudah tidak salah kalau ketum nya itu Mas IRP, Sudah terbaik, Kita tunggu saja beberapa waktu, pasti gebrakan Pusat sama sumut mendapat apresiasi yang luar biasa”.
Daffasya mengatakan, IESPA Sumut yang dipimpin Mikael Nainggolan juga telah mempersiapkan IESPA di kab/kota Se – Sumut.
“Saya selaku pengurus Sumut melihat pergerakan Ketua IESPA Pengurus Provinsi Sumut Bang MN ini senyap tapi lihai. Ini yang perlu kita apresiasi dan saya katakan KNPI Medan SIAP BERKOLABORASI dan Siap berkontribusi dalam membangun IESPA menjadi yang terbaik,” ucap Daffa.
Sejarah berdirinya IESPA, IESPA adalah organisasi Cabang Olahraga dengan Nama Indonesia nya Asosiasi Olahraga Elektronik Indonesia atau Bahasa Inggris nya Indonesia Esports Association dan disingkat resmi adalah IESPA berdiri pada tanggal 19 Desember 2012 yang kemudian disahkan dalam akte pendirian pada tanggal 1 April 2013 sebagai wadah tunggal dalam pembinaan dan perwujudan aspirasi, apresiasi, partisipasi, rekreasi dan prestasi komunitas penggiat Esports di Indonesia.
Bahwa kemudian demi mengupayakan pengesahan IESPA sebagai induk organisasi maka para pendiri terdiri dari Eddy Lim, Richard Permana, Prana Adisapoetra dan
Erwin Ignatius mengajukan permohonan untuk berhimpun di FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia). Sebagai awalan, IESPA diterima sebagai anggota percobaan dengan terdapat kepengurusan minimal di 6 provinsi.
Sebagai anggota percobaan, FORMI membantu IESPA untuk bergabung dengan International Esports Federation (IESF). Pada November 2013, IESPA diterima sebagai anggota pada General Meeting IESF di Bucharest, Romania.
Menurut UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Pasal 1 Ayat 25, berbunyi “Induk Organisasi Cabang Olahraga adalah organisasi olahraga yang membina, mengembangkan, dan mengoordinasikan satu cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga yang merupakan anggota federasi cabang olahraga internasional yang bersangkutan”.
Dengan telah bergabungnya sebagai anggota IESF maka IESPA sah secara hukum berdasarkan Undang-Undang sebagai Induk Organisasi Cabang Olahraga Elektronik. Tahun 2015, IESPA pertama kali mengirimkan kontingen timnas Esports pada ajang IESF Esports World Championship 2015 di Busan, Korea dan sampai dengan tahun 2019, sudah mengirimkan kontingen timnas Esports sebanyak 4x ke ajang tersebut.
Tahun 2016, pada gelaran event internasional The 6th TAFISA World Sport for All Games di Jakarta, IESPA, dibantu oleh Kemenpora dan JATGOC (Jakarta Tafisa Games Organizing Committee) berupaya melakukan bidding untuk menjadi tuan rumah IESF Esports World Championship. Pada akhirnya Indonesia berhasil memenangkan bidding dan Esports dibawah binaan IESPA, menjadi cabang olahraga yang paling banyak mendatangkan peserta internasional, yaitu berjumlah 33 negara dengan total 400+ peserta & official.
Masih pada tahun 2016, IESPA mengirimkan kontingen timnas Esports pada ajang ASEAN Games for Esports (AGES) di Kuala Lumpur, Malaysia. Ajang ini merupakan pertama kalinya 7 asosiasi Esports negara-negara Asia Tenggara berkumpul sekaligus menjadi cikal bakal masuknya Esports sebagai cabang olahraga medali resmi di SEA Games.
Transisi Esports dari Olahraga Rekreasi menjadi Olahraga Prestasi terjadi pada tahun 2018, saat diumumkannya Esports bakal dipertandingkan pada Asian Games 2018 sebagai Demonstration Event. Pada Februari 2018, IESPA diterima sebagai anggota tetap Komite Olimpiade Indonesia (KOI) melalui Rapat Anggota KOI. Juga pada tahun yang sama, IESPA diterima sebagai anggota tetap Asia Esports Federation (AESF).
Pada ajang Esports Demonstration Event Asian Games 2018, IESPA bersama NOC Indonesia, INASGOC dan AESF secara bahu-membahu bekerjasama menyukseskan kegiatan tersebut. Pada ajang itulah tercatat sejarah bahwa Indonesia berhasil keluar sebagai runner-up dengan perolehan 1 medali emas dan 1 medali perak.
Tahun 2019, Esports akhirnya menjadi cabang olahraga resmi yang memperebutkan medali pada SEA Games Filipina 2019. Timnas Indonesia dibawah binaan IESPA berhasil mempersembahkan 2 medali perak yaitu di nomor Mobile Legends dan AOV. AESF sebagai Federasi resmi yang diakui oleh Olympic Council of Asia berperan sebagai pengawas dan regulator pada ajang Esports SEA Games 2019. Hanya anggota AESF yang berhak mengirimkan atlet ke ajang Esports SEA Games dan Asian Games di masa mendatang.
Saat ini IESPA terus mengembangkan organisasi dan mempunyai 26 pengurus provinsi di seluruh Indonesia dan akan terus berkembang selanjutnya. (Fira)