Medan, Trik News Co – Ratusan pemilik dan pengemudi yang tergabung pada Solidaritas Angkutan Transportasi Umum Becak Bermotor (DPP SATU BETOR) melakukan unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Medan Senin (13/12)memohon kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk memberikan kesejahteraan sepenuhnya PKH,KIS/JKN,KIP,PIP,BPNT Kepada Abang Betor&Keluarga,kata Amir Mahmud Wakorlap.
Ditambahkan Muslim Korlap memintak lakukan Peremajaan Becak Bermotor (Betor) merupakan “ICON” Kota Medan agar dapat berdaya saing dengan angkutan transportasi lainnya.
Lakukan pemutihan pembayaran KIS Mandiri dan ubah status dari KIS Mandiri menjadi peserta JKN/KIS Gratis kepada Abang betor dan keluarga, harapnya.
Hentikan pengusiran terhadap Abang Betor disejumlah tempat pangkalan Betor Simpang Limun Medan Mall dsb.
Tertibkan iklan/reklame berjalan yang ada ditenda tenda becak yang tidak ada pemasukannya ke Kas Negara, pinta Muslim.
Sambung Muslim Hapus keberadaan Bus Trans Metro Deli yang mematika pendapatan Abang Betor. Kaji ulang keberadaan Bus Trans Metro Deli yang hingga hari ini masih gratis tidak memberikan pemasukkan ke kas negara.
Meminta Dinas Koperasi & UKM Provinsi Sumatera Utara Transparan dalam penggunaan anggaran termasuk pengadaan bantuan untuk UMKM, dan mendesak Kejaksaan dan Kepolisian untuk mengusut penggunaan anggaran Covid-19 atas temuan BPK Sebesar 70,036 miliar di sejumlah OPD. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi sebesar 23,382 Miliar, ujar Muslim.
Dalam orasi yang disampaikan Abang Betor di Pemko Medan satu orang Pun tidak ada pejabat yang menerima tuntutan mereka.
Dengan merasa kesal mereka mencoba menemui anggota DPRD yang membidanginya karena anggota Dewan tidak ada di tempat hanya Humas DPRD Kota Medan Ika Pitriani yang menerima mereka.
Diantaranya Muslim B Pimpinan Korlap, Tazmaruddin Tim Orator, Yurnaidi Tim Orator, Amir Mahmud Wakil Korlap yang ketuanya Johan Merdeka Ketua Umum DPP SATU BETOR.
Disampaikan Muslim keluhan Abang Betor di kota Medan terkait keberadaan transportasi online dan Bus Trans Metro Deli yang sangat mematikan mata pencaharian mereka Sulitnya mendapat kan sewa dikarenakan penumpang merasa takut kepada Abang beca disebabkan tidak layak lagi dioperasikan.
Memohon supaya diperhatikan sejak dari dahulu tujubelas tahun sudah lamanya kami memohon peremajaan becak bermotor namun sampai sekarang tidak ada perhatian pemko,ungkapnya.
Dijelaskan Muslim kami datang untuk menyampaikan aspirasi kami satu orang pun tidak ada yang menyahuti pejabat Pemko Medan.
Sekarang kami mau bertemu dengan anggota DPRD Medan untuk menyampaikan keluhan BETOR terkait keadaan nasib kami, ujar Muslim.
Ika Pitriani Ka Humas DPRD kota Medan menjelaskan Kami tidak dapat menentukan. Anggota DPRD tidak ada sedang tugas luar katanya,tapi tidak disebutka tugas apa diluar.
Sambung Muslim Kemana lagi kami mengadu. Anggota DPRD tidak ada kepada siapa kami mengadu keadaan nasib kami di mata pencaharian Betor Isteti gdan anak kami bergantung hidup di Betor yang tidak terawat lagi susahnya Bu cari makan di masa pandemi ini, kata Muslim dan meneteskan air matanya.
Ika Pitriani menjelaskan semua keluhan Abang Betor akan saya sampaikan dan jadwal pertemuannya diusahakan pada Januari akan disurati secepatnya diawal Januari Tahun 2022, katanya.
Sambung Ketua Umum DPP SATU BETOR Johan Merdeka kami sangat mengharapkan janji yang disampaikan, katanya sambil menyerahkan Surat permohonan RDP (Rapat Dengar Pendapat) nomor Suratnya 011/DPP/satu Betor/12/21 tanggal 13 Desember 2021.
Dan dikatakan Johan dana Covid dialihkan penggunaannya.
Pada kesempatan itu ditanya wartawan Ketua Umum DPP SATU BETOR Johan Merdeka Berapa ratus anggota Betor yang datang mengadakan orasi hari ini Menurut Johan Merdeka Ada 120 Betor karena harapan kami ada perhatian pemerintah dan Anggota DPRD Namun tidak ada yang menyahutinya juga Anggota DPRD tidak ada ditempat kami merasa sangat kecewa, keluh Johan.(BRambe)