Langsa l TrikNews.Co l—- Proyek Pembabgunan pagar keliling tahap III Universitas Samudra yang saat ini terus diburu agar selesai tepat pada waktu yang direncanakan sesuai perjanjian kontrak, proyek tersebut diduga memakai batu berkualitas rendah sebagai pondasi tempat berdirinya tiang pagar, dugaan ini dapat disimpulkan bedasarkan pantauan langsung kelokasi oleh media ini, Senin (8/11).
Pada lokasi yang berhasil didatangi, terlihat batu yang dipakai untuk pondasi pagar lebih cendrung berwarna putih sehingga menurut perkiraan batu-batu tersebut sarat dengan zat kapur, hal ini ada dugaan, rekanan sengaja memakai batu murahan berkualitas rendah guna meraup untung besar dari pembangunan proyek pagar tersebut.
Disisi lain, pembangunan pagar keliling tahap III Universitas Samudra yang dikerjakan oleh pelaksana kegiatan PT Alif Aulia Perkasa dan pengawas PT Klaperon Reka Cipta sumber dana APBN tahun 2021 sebesar Rp 2.191.291.000,- (Dua milyar seratus sembilan puluh satu juta dua ratus sembilan puluh satu ribu) tersebut, proyek miliaran ini dikhawatirkan tidak bisa bertahan sesuai yang diharapkan secara berkelanjutan kedepannya.
Kondisi tanah yang labil di daerah tersebut menjadi alasan kuat proyek pagar keliling Universitas Samudra tahap III yang tengah dikerjakan oleh rekanan disejumlah titik antara gampong Meurandeh Teungoh dan gampong Merandeh Kloneng Kec.Langsa Lama, proyek pagar itu lambat laun dikhawatirkan akan rubuh disebabkan kondisi tanah yang labil dan mudah longsor ditambah lagi kedalaman pondasi tiang stik diduga kurang dalam.
Rekananan proyek yang tidak menyebutkan namanya saat dijumpai dilokasi, Senin sore (8/11), sekira pukul 17.45 Wib guna kepentingan konfirmasi terkait dugaan memakai batu berkualitas rendah pada pembangunan pagar tersebut mengatakan.
“Memang begitu jenis batunya, memangnya ada jenis batu yang lain, ini batu gunung coba ketok aja bagaimana bunyinya, kami tidak mau mencuri pada kegiatan proyek ini, kira-kira ada pertanyaan lain, ketus rekakanan itu seraya menambahkan, kalau mau bikin berita, kira-kira apa yang mau ditulis, jangan salah tulis, nanti saya tuntut, sebutnya dengan nada terdengar sedikit mengancam. (Boy)
