Oleh : Jonter Sinaga
Jurnalis
Enam bulan sudah pemerintahan Dosmar-Oloan memimpin Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dengan berbagai fenomena pandemi covid-19 juga dengan semakin kritisnya masyarakat terhadap kebijakan sektoral bidang kemanusiaan lainya.
Salah satu faktor pemicu kondusifitas masyarakat Humbahas kurang baik adalah tidak adanya harmonisasi antara Legislatif dan Eksekutif dalam menyelenggarakan pemerintahan. Trias politik tidak berjalan mencapai kerjasama yang konfrehensif dengan Badan Perwkilan Rakyat Daerah (DPRD) Humbahas
Memilah kawan dan lawan kurang efektif dalam pernyelenggaraan pemerintahan Humbahas taatkala lawan juga memiliki besick mampu melakukan perlawanan mengacau semua Planning (rencana) keinginan menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Humbahas.
Sebut saja Ramses Lumban Gaol, Ketua DPRD Humbahas dengan sejuta pengalaman politik mampu duduk di DPRD selama 4 Priode berturut turut tidak berkutik dari tekanan politik ketua DPC PDIP Humbahas melanggengkan kebijakan politis meski bertentangan dengan hati nurani rakyat.
Bermodalkan keras kepala memimpin suatu daerah atau kelompok pasti akan menuai kritisan dan penolakan dari berbagai pihak. kebijakan berlaku jika mampu merangkul semua elemen masyarakat termasuk organisas atau Dewan sebagai utusan dari masyarakat (Trias politika) bermusyawarah mencapai mufakat.
Tak ayal jika kebijakan dilaksanakan tanpa pondasi kuat melalui musyawarah dapat memperkeruh suasana menimbulkan gejolak berkepanjangan diantara para dewan cerdik, memelintir suatu kebijakan menjadi sensasi menentang kekuasaan yang diktator.
Pemerintah dikatakan berhasil ketika mampu mengakomodir segala keluhan masyarakat meski tak mampu merealisasikan seluruhnya dengan segala kepentingan individu atau kelompok, menerima kekurangan atau kelebihan seseorang untuk diramu menjadi suatu kekuatan baru dalam membentengi jalanya pemerintahan.
Perdebatan dan perbedaan pandangan politik menjadi bahan berharga dalam membuat sesuatu keputusan tepat (Timeng) melalui musyawarah dapat mengambil suatu kebijaksanaan dalam menerapkan pembangunan berskala prioritas. Pembangunan infrastuktur bermanfaat dapat di gunakan secara maksimal oleh masyarakat setempat.
Suatu hal yang tak pantas di pertontonkan perseteruan diantara dua lembaga Eksekutif dan Legislatif akibat keras kepala, sesuatu kebijakan dapat terlaksana apabila ada perembukan (Mediasi) antara kedua belah pihak. Dapat menerima kekurangan apabila masih ada hal baik yang ingin dicapai di kemudian hari tanpa mengurangi rasa hormat atau nilai yang akan di capai.
Di antara kedua Lembaga pemerintahan Humbahas memiliki berbagai cara memimpin mempersatukan masyarakat untuk meraih mimpi kemajuan masyarakat, mempertahankan jemajuan pembangunan merupakan modal pemerintahan dengan mengakomodir keinginan masyarakat menempuh mediasi menginplementasikan kebijakan melalui seluruh stakeholder termasuk wakil rakyat di DPRD.
Memimpin tidaklah mudah
Jutaan jiwa masyarakat Humbahas berada di pundakmu, memiliki ciri atau rasa berada di lembaga DPRD. Sebagai utusan masyarakat yang duduk di DPRD adalah merupakan penjaring sekaligus penyalur aspirasi masyarakat layak mendapatkan sesuatu yang bernilai sehingga menjadikan Legislatif menjadi terhormat.
Pengkotakan lembaga menjadi blok- blokan tidak seharusnya terjadi apabila mampu merealisasikan keinginan masyarakat melalui DPRD. Pemerintah harus mengakui keberadaan wakil rakyat sebagai penyeimbang antara kebijakan pemerintah dengan realisasi pembangunan berbasis kemasyarakatan.
Pemerintah birokrasi adalah tugas pelayanan kepada masyarakat, utusan masyarakat adalah Dewan yang duduk di kursi legislatif harus dapat di ajak berkomunikasi, bekerja sama menwujudkan pemerintahan yang mandiri dan hebat. Dewan kurang elok diadu domba seolah dewan itu hanya tujuan politisasi masyarakat.
Lembaga legislasi harus di berikan ruang gerak menyalurkan aspirasi masyarakat secara lugas dalam komponen bermasyarakat, sangat tidak etis kemudian lembaga di pecah menjadi dua hanya untuk memuluskan keinginan semata tanpa memperhatikan keinginan universal.
Win-win Solution
Hanya malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan karena diatur dan diperintah oleh Maha Pencipta, tak ada pula salahnya mengakui segala bentuk kehilapan dalam menyelenggarakan pemerintahan apabila mau merubahnya menjadi lebih baik.
Berikan sesuai apa keinginan masyarakat dan membuka diri untuk mendapatkan solusi. Tajam dalam penglihatan dengar keluhan masyarakat dan jadikan wakil rakyat sebagai sumber masukan dalam mempebaiki tatanan pemerintahan.
Waktu tiga tahun tidak lama dan tidak cepat berlalu apa bila dapat dijalankan sesuai amanah masyarakat umum, terlepas dari persoalan pilkada, semua telah berlalu, berikan kesejukan pada rakyatmu gandeng mereka melalui wakilnya yang ada di DPRD.
Semuanya akan berlalu, jika memanfaat situasi mencari kebaikan bersama, hanya padamu satu satunya kunci dari pada pemerintahan Humbahas jika ingin meraih kesuksesan, belajar dari masa lalu buang egois, rangkul seluruh masyarakat.
“Only You Bupati Humbahas”