Humbahas, TrikNews.Co-Kepala Desa (kades) Sihas Tonga inisial SH (50) di duga menimbun minyak Pertalite yang sewaktu-waktu di jual pada saat Minyak langka di Parlilitan Humbang Hasundutan (Humbahas).
Pasalnya, Kades tersebut kepergok membawa sekitar 8 jerikan minyak pertalite di dalam mobil kijang kapsul warna merah usai keluar dari SPBU 14.222.34 Pollung Humbahas.
Pantauan wartawan dari jarak jauh, jeriken di isi satu persatu pak kades bersama satu orang perangkatnya ke dalam mobil melalui kap belakang kijang kapsul hingga mencapai sekitar delapan jeriken di belakang mobil
Setelah keluar dari SPBU tiba tiba mobil kijang kapsul merah belok masuk simpang sibatu-batu pollung dekat SMA N 1 Pollung. Terlihar Kades bersama perangkat desa sibuk menutupi jeriken berisi minyak pertalite dengan terapal di belakang kijang kapsul
Lalu disana kepergok beberapa wartawan dan LSM, kades SH bersama perangkatnya yang lagi sibuk menutupi jeriken dengan terapal.
Saat ditanya, kades Sihas Tonga beralasan bahwa minyak tersebut hanya untuk di bagikan kepada pengecer minyak yang ada di parlilitan.
“Hanya untuk lepas minyak aja lae, mumpung kesini bawa minyaklah, nanti akan di ecer kepada penjual eceran,” tukas kades sembari menutupi akal bulusnya.
Ditanya kenapa harus menutupi dan masuk kearah simpang sibatu-batu, sementara kalau hanya memperbaiki saja dapat di lakukan di pinggir jalan?
Kades mengatakan, hanya sekedar memastikan tutup jeriken saja agar tidak tumpah, dan menutup agar tidak kepanasan (holan na padengganton tutup nai do asa unang marusean-batak red),” dalih kades Sihas Tonga.
Di dampingi perangkat desanya marga Sihotang juga beralasan bahwa minyak tersebut hanya untuk di ecer oleh kades yang juga merupakan pengusaha pengecer minyak di Desa Sihas Tonga.
“Hanya untuk sekedar menambah penghasilan karena pak kades juga jualan minyak eceran dengan usaha kelontongan di rumah,” ujar perangkat desa bela pimpinannya.
Sementara Menejer SPBU 14.222.34 Huta Paung Pollung, boru Siboro membantah memberikan minyak pertalite lebih dari dua jereken. Dia hanya mengijinkan operator mengisi 1 atau 2 jeriken untuk satu orang pembeli dengan jereken.
“Kita hanya memberikan satu atau dua jeriken untuk di pake kepada mobilnya yang sedang parkir, artinya kita hanya memberi untuk pakai sendiri,” ujar Menejer SPBU Pollung.
Ditanya dari mana ibu tau kalau minyak tersebut hanya untuk pake sendiri atau untuk di jual/di ecer, ibu menejer menjawab bahwa diwajibkan harus ada rekomendasi atau surat badan usaha kelontongan masing masing dari pembeli minyak pake jereken.(JS)