Langsa l TrikNews.Co l— Warga Pendatang yang sudah menetap puluhan tahun dilahan milik Aceh Konsi Gampong Simpang Wie Kec.Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa hingga saat ini belum dapat merasakan makna apa itu arti sebuah kemerdekaan.
17 Agustus 2021 mendatang yang hanya tinggal hitungan jari, negara tercinta Indonesia ini sudah masuk ke usianya yang ke 76 tahun, artinya cukup lama sudah kemerdekaan itu direbut oleh bangsa ini dari tangan para penjajah.
Namun bagaimana halnya dengan enam Kepala Keluarga yang bertempat tinggal di lahan milik saudagar Kaya Aceh Konsi yang beralamat di gampong Simpang Wie, ke enam kepala keluarga dilokasi ini mereka belum menikmati apa itu artinya sebuah kemerdekaan, pasalnya, ke enam keluarga dilokasi ini tidak pernah tersentuh bantuan apapun dari Pemerintah Gampong setempat.
Hidup mereka dilokasi ini tidak ubahnya seperti batang pohon yang diibaratkan, “Keatas tidak berpucuk, kebawah tidak berakar, sementara ditengah-tengah dimakan rayap”.
Artinya mereka tidak tahu harus mengadu kemana tentang nasib mereka yang diperlakukan tidak adil sesukanya oleh pimpinan yang ada digampong tersebut.
Alhasil mereka berdiam diri sambil mengelus dada, tidak berani meminta, tidak juga berani mengadu, hingga akhirnya mengecap kepahitan di jaman yang sudah merdeka seperti saat sekarang ini.
Muhammad Jamil salah seorang warga yang mendiami dilokasi lahan Aceh Konsi membenarkan hal itu, “kami warga pendatang yang sudah menetap selama 12 tahun dilahan ini, kata dia, tidak ada bantuan apapun dari Pemerintah, termaksuk Pemerintah gampong, padahal KK kami berdomisi digampong ini, kami juga tidak tahu apa peyebab hingga bantuan itu tidak diberikan kepada kami, kata M.Jamil.
Warga lainnya Evi Susanti juga mengutarakan hal yang sama, menurut dia, sudah bertahun-tahun tinggal dilokasi lahan Aceh Konsi Gampong Simpang Wie, dirinya tidak pernah rasakan yang namanya bantuan terutama bantuan dari desa seperti BLT, kalau warga lainnya semua dapat, tapi kami yang mendiami dilokasi ini tidak ada bantuan BLT DD terdampak Covid-19 itu, tuturnya dengan mata terlihat berkaca-kaca.
Sementara itu geuchik Gampong Simpang Wie Ibnu Abbas yang dihubungi Wartawan pada nomor soluler, 085261721xxx guna kepentingan konfirmasi terkait keluhan warga tersebut, yang bersangkutan tidak mengangkat hingga berita ini dikirim kemeja redaksi. (Boy)