Trik News co, Medan- Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Asy Syafi’iyah, Jl.Guru Sinumba Raya Kecamatan Medan Helvetia meminta kearifan Pemko Medan terkait pelaksanaan shalat Idul Adha (Ied) pada 20 Juli 2021 mendatang.
Hal ini disampaikan Ketua BKM, Dr. H Eddy Syofian dan Sekretaris H Muhammad Rais kepada awak media ini, Senin sore (12/7).
Eddy Syofian menyebutkan, pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah, apalagi Permendagri sudah merevisi ketentuan tentang penggunaan rumah ibadah tidak lagi ditutup selama masa PPKM.
“Hanya saja kami meminta kearifan dari pihak Pemko Medan untuk penggunaan sholat Idul Adha ,bisa tetap dilaksanakan,” ungkapnya
Eddy Sopyan menjelaskan, Masjid Asy Syafi’iyah sejak 2 tahun ini sudah menerapkan secara ketat Prokes Covid.
“Tentunya jamaah yang sholat di masjid sudah dipastikan bersih dan mengikuti peraturan yang disiapkan oleh BKM,” ujarnya.
Ditambahkannya, pihak BKM sudah menyiapkan 1000 masker dan 100 botol handsanitizer, bahkan di didepan masjid sudah disediakan wastafel permanen.
Selain itu ada 24 kran air wudhu sekaligus tempat cuci tangan.
“Inshaa Allah Masjid Asy Syafi’iyah tetap menerapkan prokes.
Terkait pemberlakuan PPKM, kami meliburkan sementara selama 12 hari kegiatan Magrib mengaji bagi 185 santri yang sejak covid sudah kami atur shif mengajinya, setiap 40 orang, sehingga tidak terjadi menumpuk,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan saat PPKM darurat di Medan, Masjid Boleh Buka Tapi Shalat Ied di rumah.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan hal itu saat memimpin Rapat Pembahasan Persiapan Pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Medan.
Ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negri (Imendagri) No 20 Tahun 2021 di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan, Minggu (11/7).
Meski PPKM Darurat diberlakukan, seluruh masjid/mushalla yang ada di Kota Medan tidak ditutup dan masyarakat muslim tetap diperbolehkan melaksanakan takbiran untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1442 H di masjid, asalkan tidak menyebabkan kerumunan.
“Sedangkan untuk pelaksanaan shalat Idul Adha, Bobby Nasution mengimbau agar masyarakat tidak melakukan shalat berjamaah di masjid ataupun di lapangan, melainkan shalat di rumah masing-masing,” imbau Bobby. (Ril/Jun)