Batu Bara lTrikNews.Co l— Dua anak pemulung viral di Facebook saat fosting dirinya ingin sekolah oesantren namun tak memiliki biaya.
Hal ini terkuak saat informasi di sebar oleh salah seorang pelajar yang bernama Intan (15) yang memposting 2 anak pemulung dan hidupnya pun sangat memprihatinkan.
Kedua bocah yang keseharian membantu ibunya dengan mencari barang bekas dan botol air minum mineral ini adalah Antoni Rosi (13) dan Cindy (11) anak dari Sri Wahyuni (37) warga Pajak Kerang Kec. Tanjung Tiram Kab. Batu Bara.
Semenjak ditinggal ayahnya 2 tahun lalu yang sampai saat ini tidak tau keberadaanya,ibu Sri Wahyuni dan ke 5 anaknya harus berjuang bahu membahu mencari nafkah dengan mencari botot untuk bertahan hidup. Dengan penghasilan 15 ribu perhari dan sisa sayuran di pasar membuat Ibu Sri Wahyuni harus pasrah dengan kehidupan.
Mirisnya di tambah lagi rumah yang kecil dan hampir rubuh karena bencana kebakaran 4 hari yang lalu membuat Ibu dari lima anak ini putus asah.
Kisah menyedihkan ini di ketahui sosok Pejuang Dhuafa yaitu Kapolres Batu Bara AKBP Ikhwan SH.MH dengan melihat di media sosial pagi tadi Senin ( 5/7/2021) dan langsung bergegas melakukan kunjungan ke rumah Ibu Sri Wahyuni dan ke 5 anaknya .
Dalam kunjungan tersebut,Kapolres Batu Bara langsung melakukan ajakan kepada ke 2 anak Sri wahyuni yang sangat ingin melanjutkan bersekolah ke pesantren dengan membelikan baju sekolah buku dan peralatan sekolah serta mendaftarkan ke pesantren Guntur di Kec. Lima Puluh Pesisir Kab. Batu Bara .
“Kedua anak yang ingin sekolah ini adalah anak anak yang pintar dan akan berniat merubah kehidupanya dari jeratan kemiskinan.Mereka sangat yakin dan berani di masukan ke pesantren manapun dan akan taat belajar.”ujar AKBP Ikhwan.
Masih kata Ikhwan,disamping menyekolahkan kedua abang beradik ini.Kami juga akan membangun rumah nya dengan membelikan atap yang sudah tidak ada lagi karena kebakaran 4 hari yang lalu .
” Kita melihat disini dan bisa dapat merasakan di saat hujan mereka mengungsi ke teras warga dan setiap malam mereka harus kedinginan dengan beratapkan langit.Hal memilukan ini baru saya ketahui tadi pagi ,karena rumahnya yang berada di lorong sempit maka jarang orang yang melihat keadanya,namun warga berkata mereka kalau keluar dari gang membawa anak anak nya untuk mencari botot.”pungkasnya.(sury atm)