Sanana, Triknews.co – Video durasi 1 menit 41 detik soal Kehabisan Oksigen di RSUD Sanana yang sempat viral di medsos, setidaknya telah menjadi pintu masuk mengungkap ketidak-pedulian pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Terutama di bidang kesehatan dan instalasi pengobatan masyarakat.
Polemik ADA-TIDAKnya Oksigen merebak dan sempat jadi opini liar. Dan, Hasil RDP DPRD Kepulauan Sula dan instansi yang membidangi kesehatan, forum menyatakan Oksigen di RSUD selalu tersedia. Namun fakta lain pun bisa dinikmati melalui video tersebut, bahwa benar pada kondisi itu RSUD tidak punya sebotol pun Oksigen.
Bupati Fifian pun angkat bicara, “Saya baru dilantik satu bulan jadi belum tau persis kondisi rumah sakit. Nanti kalian Tanya langsung kepada mantan Direktur RSUD dan Mantan Kadis Kesehatan. Mereka pasti lebih tau, kenapa oksigen bisa kosong,” ujar Fifian kepada awak media yang menemuinya.
Salah seorang staf RSUD Sanana yang dikonfirmasi, mengaku stok oksigen selama ini tidak pernah kosong. Hanya beberapa minggu terakhir oksigen di RSUD ini tergantung kebutuhan, jika ada pasien yang membutuhkan baru dibantu dari luar. “Memang rekanan suplai oksigen ini sudah ada, Cuma mereka belum menyerahkan ke rumah sakit,” ujar staf ini dan meminta namanya tak ditulis.
Dan memang benar, bahwa sesuai telusuran media ke bagian pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah, Paket Pengadaan Isi Tabung Gas Tahun Anggaran 2021 dengan nomor kode 3081715Tender sudah selesai tender. Tender Belanja Bahan Isi Tabung Gas dengan nilai pagu Rp. 610.000.000 dimenangkan oleh PT. Chalasa Gaya Tama yang berkantor pusat di Jl. Pakis Raya, Cengkareng – Jakarta Pusat.
“Pada dasarnya Pak, kami mengikuti tender umum sesuai prosedur, dan perusahaan kami sebagai pemenang. Tapi sampai saat ini kami tidak dapat dokumen kontraknya. Sementara dari pihak rumah sakit terus menelpon saya untuk suplai saja oksigen. Ya sebetulnya saya keberatan karena kontraknya belum ada, SPPBJ juga belum ada. Tetapi secara manusiawi, kami perusahaan membantu suplay yang setiap saat dibutuhkan oleh rumah sakit,” jelas Syamsul, staf PT. Chalasa Gayatama via chat whatsapp kepada media ini.
Sesuai jadwal lelang, Pekerjaan pengadaan dengan Nomor Kode RUP 29192107 sudah mulai sejak Mei 2021, dan penandatangan kontraknya pada tanggal 18 Juni 2021 lalu. Namun hingga kini, perusahaan pemenang mengaku belum menerima dokumen kontrak. “Kami hanya menunggu saja, kami siap melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak,” tambah Syamsul.
Mengapa perusahaan belum menerima dokumen kontrak dan segera melaksanakan pekerjaannya? “Kami tidak punya wewenang menjelaskan,” imbuh Syamsul. Rumor yang beredar di kalangan terbatas, ada pihak tertentu yang tidak mau memberikan pekerjaan kepada perusahaan pemenang. Bahkan, diduga ada sinyal kebijakan yang mengarahkan pekerjaan ini ke perusahaan lain. “Kami hanya berharap pekerjaan ini segera dilaksanakan, karena kebutuhan oksigen di RSUD sangat penting,” harap Syamsul. *(R)*