Langsa l Trik News.Co l—8Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah pada beberapa waktu lalu di akhir tahun 2020 telah mengungkapkan kehawatirannya disalah satu media online terkait pengalihan Bank konvensional menjadi Bank Syari’ah agar jangan dilakukan secara tergesa-gesa sehingga membuat masyarakat para nasabah susah dalam melakukan transaksi pada anjungan tunai maupun brilink.
Dalam upayanya Nova sempat duduk bersama dengan pihak terkait guna membahas pasal yang tersirat dalam Qanun Aceh nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) yang menyatakan batas jangka waktu pengalihan dari Bank Konvensional menjadi Bank Syari’ah hanya dalam waktu tiga tahun terhitung dari sejak tahun 2019 s/d 2021.
Menurutnya jangka waktu selama tiga tahun sebagaimana Qanun dirasakan tidak cukup untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat para nasabah dan perlu direvisi agar operasional Bank Konvensional di Aceh bisa diperpanjang hingga tahun 2026, hal ini bertujuan untuk memudahkan para nasabah Bank Konvensional dalam melakukan transaksi perbankan di Aceh, namun upaya gubernur Aceh ini pupus di meja legislatif DPRA, mereka tidak mengindahkan usulan revisi Qanun tersebut.
Sementara itu untuk membuktikan benar tidaknya kehawatiran gubernur Aceh yang akan berdampak kepada susahnya masyarakat para nasabah, trik news.co mencoba melakukan konfirmasi dengan sejumlah masyarakat yang telah beralih dari rekening Bank Konvensional yang mereka miliki sebelumnya ke rekening Bank Syari’ah, Senin (31/5).
Menurut mereka, Bank Syariah hingga saat ini belum mampu memberikan pelayanan terbaiknya kepada para nasabah yang telah mengalihkan rekening. “Kami belum merasa aman menggunakan rekening ATM Bank Syari’ah, hal ini disebabkan sering terputusnya fungsi jaringan sehingga tujuan kami ingin menarik uang sering terhambat, kalau begini terus capek juga, tutur Retno salah satu nasabah warga Langsa dengan nada kesal.
Sementara itu nada serupa juga disampaikan oleh Mimi yang juga warga Kota Langsa, “menurut Mimi pelayanan yang diberikan oleh Bank Syari’ah sering membuat kecewa para nasabah, coba bayangkan dari jauh saya datang ke ATM ini untuk menarik uang, ATM nya tidak berfungsi, jelasnya seraya menambahkan, bukannya sinyalnya saja yang sering terganggu, transfer uang kelain bank harganya juga mahal dan ini jelas membuat kami masyarakat kewalahan saat bertransaksi, imbuhnya.
Masih ditempat yang sama masyarakat lainnya menuturkan, “seharus pemangku jabatan dalam hal ini bapak kita yang ada di DPR-Aceh itu pro kepada rakyat, maksud saya, katanya lagi, kalaupun ingin menerapkan Bank bersyariat tapi yang namanya Bank konvensional jangan dulu dihengkang kan dari Aceh, sekarang yang susah siapa, ya..kami rakyat, tutupnya sambil melangkah beranjak pergi meninggalkan mesin ATM yang bertuliskan, “ATM Sedang Dalam Pemeliharaan”. (Boy)