India kini dalam kondisi yang mengkhawatirkan dikarenakan penanganan pasien COVID-19 melonjak tinggi yang sudah mencapai 17 juta dalam beberapa hari terakhir, dan jumlah kematiannya sudah melebihi angka 200.000 jiwa. Dalam laporan video BBC, yang menunjukkan staf medis di satu rumah sakit di Delhi yang panik dan berusaha menyelamatkan pasien yang sekarat
Beberapa hari terakhir, jumlah kematian resmi melebihi 190 ribu, tempat tidur di rumah sakit pun tidak cukup, persediaan oksigen berkurang. Pusat vaksinasi kehabisan dosis dan apotek tidak dapat memenuhi permintaan obat anti-virus. “Dalam beberapa menit, mereka akan mati. Anda dapat melihat pasien ini mereka menggunakan ventilator, mereka membutuhkan oksigen aliran tinggi” kata Dr Sumit Ray, seorang dokter dari Delhi. Akibatnya, 20 pasien yang meninggal dalam satu malam di RS Jaipur Golden karena kekurangan oksigen..
Tjandra Yoga Adhitama, Mantan direktur penyakit menular WHO Asia Tenggara menilai ada 4 faktor yang berkonstribsi dan membuat kasus COVID .-19 naik.
- Protokol kesehatan 3M (Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan) dilanggar. Pasar, bioskop hingga kereta ramai dikunjungi.
- Diadakan event atau acara-acara besar yang diadakan di India, seperti upacara pernikahan, acara kebudayaan dan Pilkada.
- Masyarakat yang sudah divaksin merasa percaya diri berlebihan sehingga melanggar protokol kesehatan.
- Test dan tracing per hari turun dan terakhir adanya mutasi corona di India
Dilansir dari The Asean Post, varian baru yang disebut b.1.617, awalnya terdeteksi di India dengan dua mutasi, yaitu E484Q dan L452R. penemuan pertama kalinya dilaporkan akhir tahun oleh seorang ilmuwan di India dan dijelaskan lebih lanjut dihadapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).