BerandaDaerahMenata Kota Medan Lebih Baik Perlu Sentuhan Khusus

Menata Kota Medan Lebih Baik Perlu Sentuhan Khusus

Author

Date

Category

Oleh: Budi

Gebrakan Walikota Bobby Afif Nasution dalam menata Kota Medan banyak mendapat apresiasi positif warga & masyarakatnya. Dalam kurun waktu yang lama dan berungkali terjadi tugas walikota Medan tak pernah diselesaikan sampai akhir, yang terakhir walikota Dzulmi Eldin dimutasi ke KPK selanjutnya digantikan oleh wakilnya Akhyar Nasution.Yang pada akhirnya duo Nasution memasuki babak Fight one by one dalam Pilkada 2020 yang dimenangkan oleh Bobby.

Masyarakat Medan jenuh melihat sosok pimpinan kotanya yang sering menjadi pesakitan di ruang sidang karena adanya persoalan hukum. “Kek manalah, kepalanya aja seperti itu cemana pulak bawahannya” satu dialog di kedai kopi.

Babak baru harapan baru bersinar di Kota Medan. Kota yang oleh warga dijuluki kota 1001 Ketua ini langsung berbenah. Parit drainase langsung Gaspol, yang selama ini apabila hujan deras sebentar langsung alirannya pindah ke badan jalan, Bangunan yang menyalahi izin dan peruntukan langsung dibongkar, perbaikan lampu jalan dan dibukanya Kesawan City “Malioboro nya” Medan.

Nah yang terakhir serta langsung viral adalah ketika Bobby secara langsung mencopot Lurah Sidorame Timur, Kec. Medan Perjuangan. Pencopotan Lurah tersebut disebabkan karena melakukan pungli terhadap warga.
Selama ini dalam berbagai urusan apapun di semua instansi pemerintah kerap terjadi “uang terimakasih” atas selesainya urusan surat menyurat, dan itu sudah berlangsung puluhan tahun sampai-sampai Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) dipelesetkan menjadi “Semua Urusan Mesti Uang Tunai”.

Bagi sebagian aparatur sipil negara khususnya di Pemko Medan yang memang berjiwa bersih pencopotan ini membawa harapan baru. Kompetensi ASN yang jujur seringkali diabaikan karena tidak adanya “jaringan” dan tidak adanya “Pelicin”, mungkin dan bisa saja sang walikota punya kebijakan melakukan Lelang Jabatan. Sehingga menghasilkan SKPD yang benar-benar berkualitas.
Adanya pencopotan Lurah bagi ASN lainnya menjadi shock therapy agar jangan melakukan pungli.
Tugas Pegawai Negeri Sipil yang digaji negara dari pajak rakyat itu untuk melayani bukan dilayani.

Setali tiga uang, buat warga masyarakat copotnya lurah tersebut memberikan sumbangan oksigen yang membuat rongga dada serasa lapang. Bagaimana tidak? selama ini hanya mampu bersuara di kedai kopi bila ada urusan harus ada ‘salam tempel”. Tak mampu bersuara, tak ada saluran tempat mengadu. bersuara langsung kena Pasal Pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan.
“Tak adanya itu Bang ku, mananya ada itu, barusan aku ngurus Surat Pinjaman, gratis kok”
“Kalau tak percaya, Cok ko tengoklah, biar kau buktikan cakapku”
Terakhir pikiran kusut, muka cemberut terakhir sesama kawan ngopi sehari-hari pun jadi ribut.

Babak demi babak dimulailah permainan itu. Pembusukan dan pelapukan mulai berjalan bak ragi yang ditebarkan. Sekecil apapun kegiatan walikota diamati, diincar dan ditarget.

Sebelumnya tak pernah berkecimpung di dunia birokrat. ibarat sapu, keberadaan Bobby benar-benar bersih dari yang namanya Pungli dan setoran.
Selain sosok yang bersih diharapkan walikota Medan mampu membawa kue APBN untuk pembangunan. Sebagai seorang mantu presiden, tentu berusaha menjaga amanah agar tidak mempermalukan. Oleh karena itu
Hendaknya sang walikota jangan mengambil kebijakan “Sudden Death”
Pergunakanlah jurus Sun Tzu dalam setiap tindakan. Jika pun ada pergunakan juga jurus dari negeri Arab.

Pak walikota tak perlu menggunakan tangan dan lisannya langsung.
Dan ingat !…masih ada wakilnya yang siap menggantikan ketampuk kuasa.

Mengingat walikota itu adalah jabatan politis. Karena politis itulah banyak pejabat yang enggan mengambil kebijakan non populis. Kebijakan yang keras & tegas dapat telepon dari Ketua, bila dibiarkan, tak amanah pada bangsa dan negara….serba Dilematis.
Selama ini Medan dipimpin oleh walikota yang hanya memikirkan jabatan. Demi ambisi kuasa biarlah yang penting semuanya manis. Akhirnya warga dan semuanya yang terdampak hanya dapat meringis dan menangis.

Semoga walikota Medan Bobby Afif Nasution tetap semangat membawa Medan menuju pembangunan bagi kota dan warganya. Maju terus pantang mundur.(Budi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Linda Barbara

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum imperdiet massa at dignissim gravida. Vivamus vestibulum odio eget eros accumsan, ut dignissim sapien gravida. Vivamus eu sem vitae dui.

Recent comments

- Advertisement -spot_img