Medan | TrikNews.Co
Miris memang, para pengelola judi jenis tembak ikan dan jackpot terbilang makin nekad saja. Kendati di bulan suci Ramadhan para pengelola judi itu tak lagi menghargai para umat yang sedang menjalankan ibadah puasa di Kota Medan Sumatera Utara, Senin (26/4/2021).
Hal itu terbukti ketika beberapa wartawan dari berbagai media mendatangi lokasi perjudian jenis tembak ikan dan jackpot yang berada di depan perumahan Cemara Indah Jalan Aluminium Raya, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli Sumatera Utara, pada Senin (26/4/2021).
Diketahui, kehadiran awak media itu hendak melakukan upaya konfirmasi kepada pemilik arena judi, soalnya banyak masyarakat mengaku resah kepada wartawan atas keberadaan lokasi judi tersebut.
Dimana, kata warga, sudah resah apalagi saat ini sedang bulan suci Ramadhan, sehingga wargapun resah karena pengelola judi itu tidak lagi menghargai bulan suci Ramadhan, serta pelanggaran protokol kesehatan (prokes) kerap terjadi, dan tak lagi dihiraukan pengelola maupun pemain sesuai dengan anjuran pemerintah.
Namun, sejumlah awak media di sambut oleh penjaga seorang perempuan, lalu menghubungi pemilik judi ketangkasan tersebut melalui telepon, tanpa panjang lebar berbicara si penjaga langsung mematikan telpon tersebut.
Atas keresahan warga dengan lokasi judi itu, awak media mencoba menghubungi Kapolres Belawan AKBP Mhd Dayan SH MH, dengan maksud menginformasikan lokasi judi agar segera ditertibkan yang telah meresahkan warga tersebut. Namun, sangat disayangkan hingga berita ini diterbitkan, Kapolres Belawan masih ‘enggan’ memberikan jawaban atas konfirmasi wartawan.
Kemudian, untuk menjawab keresahan warga itu, hal inipun akan dilanjutkan dengan menyurati Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simajuntak, guna dimintai tanggapan terkait lokasi perjudian itu, terlebih saat ini di bulan suci Ramadhan.
Selain itu, ketika awak media di lokasi, tak berselang lama si penjaga judi itu mencoba “membungkam” wartawan dengan memberikan “upeti atau uang tutup mulut” Rp. 10 ribu perorang, namun ditolak karena tujuan awal adalah untuk melakukan upaya konfirmasi guna menjawab keresahan masyarakat.
“Kami kemari bukan untuk menerima uang, tapi mau konfirmasi siapa pemilik mesin judi ini, kami akan melaporkan kepada Polres Belawan dan kami akan mendemo tempat ini” ungkap salah seorang wartawan.
Dikabarkan, sempat terjadi ketegangan dan menimbulkan suasana panas, karena penjaga arena judi itu mencoba merekam serta mengambil foto para wartawan, tetapi kurang diketahui untuk apa penjaga mengambil gambar.(Red/Joe)