Dumai, Ttiknews.co-Memasuki bulan suci Ramadan seharusnya kita perbanyak amal dan ibadah,namun di satu sisi sebagian oknum malah semakin merajalela membuka gelanggang perjudian yang berbentuk meja judi semi ikan ikan.
Ketika surat edaran dari pemko Dumai untuk menutup segala gelanggang permainan yang menjurus keperjudian,namun masih ada juga yang nekat membuka secara diam diam,seolah tidak mengindahkan surat edaran dari pemerintah.
Salah satunya Gelper yang saat ini masih beroperasi di bulan suci ramadhan dengan leluasa.
Diduga meja judi ikan ikan tersebut milik salah satu bandar meja judi semi ikan ikan dengan inisial A.
Akibat masih beroperasinya Gelper tersebut membuat resah para ibu rumah tangga yang berada di sekitarnya.
Salah satu ibu rumah tangga yang tak ingin disebutkan namanya yang tinggal tak jauh dari lokasi menyampaikan keluhannya dengan marah,”gara gara beroperasinya Gelper tersebut membuat para suami kami makin pelit berikan uang belanja dan kerap kali menjadi sumber keributan dalam rumah tangga ,saat di jumpai dilapangan Sabtu 17 April 2021.
Tenang kami hanya sebentar saja,tutup sebentar tak lama buka lagi.keresahan ini semakin memuncak dikarenakan para suami dibulan puasa bukannya beramal malah duduk dengan santai menghabiskan.
Meja diduga milik A yang saat ini beroperasi di jalan rambutan kelurahan Bukit Kayu Kapur kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai,tepatnya di ruas jalan lintas Bukit Kapur menjadi sorotan masyarakat.
Dengan beroperasinya Gelper ilegal tersebut di himbau ke penegak hukum agar segera menyikapinya,agar masyarakat tidak tersulut amarah tegas ibu rumah tangga yang kerap kali mengeluh karena sang suami selalu main disana.
Dengan geram ibu rumah tangga tersebut sambil berlalu bersungut,ya jelas bisa buka la wong(kayaknya red)di belakangnya ada orang hebat yang memback up.
Apalagi saat ini masih masa pandemi,sangat di larang untuk berkumpul,sedangkan Gelper yang berkedok gelanggang permainan anak anak tersebut sudah sangat merusak generasi penerus bangsa dan menghancurkan keharmonisan rumah tangga khususnya ekonomi yang menjadi kebutuhan kami harus bagi dua bahkan di pertaruh habiskan di Gelper tersebut tutur ibu rumah tangga tersebut.(Tim)