Binjai, TrikNews.co-Guna menjalankan himbauan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Binjai yang menyebutkan agar segala tempat maksiat di Kota Binjai, ditutup saat memasuki Bulan Suci Ramadhan 1442 H, ankhirnya beberapa tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota Binjai, menggelar pertemuan di Warung Somplax yang beralamat di Jalan Jawa, Kecamatan Binjai Utara, Sabtu (17/4) malam, sekira Pukul 21.00 Wib.
“Selain mendukung himbauan MUI, kami disini juga menindaklanjuti pengaduan masyarakat, khususnya warga Binjai, yang menginginkan agar tempat tempat maksiat di Kota kita dan pinggiran Kota Binjai, seperti lokasi perjudian dan dan tempat tempat maksiat lainnya agar segera ditutup,” ungkap Ketua KNPI Satu Nafas Kota Binjai, Yudi Irawan, saat dikonfirmasi awak media dilokasi pertemuan.
Sebagai Ketua KNPI Satu Nafas Kota Binjai, Yudi Irawan mengakui bahwa pihaknya tidak bisa menutup lokasi perjudian tersebut secara permanen. “Kalau menutup secara permanen, pastinya kami tidak bisa, karena itu bukan kapasitas atau wewenang kami. Sebab ada institusi yang berwenang,” ujar Iwan, sapaan akrab Yudi Irawan.
Pun begitu, ia meminta kepada pengelola lokasi perjudian di seluruh Kota Binjai, untuk segara menutup usahanya, apalagi pada saat Bulan Suci Ramadhan.
“Kalau tidak menutup tempat tempat tersebut, makan akan kami demo,” tegas Iwan.
Diakui pria yang juga pemilik Sepakbola Binjai United ini, pada malam ini adalah pertemuan yang pertama untuk menindaklanjuti himbauan dari MUI. “Malam ini kami follow-up. Untuk itu, kami meminta kepada pihak pengelola, untuk saling menghormati antar umat beragama, khususnya di Bulan Suci Ramadhan ini,” pintanya.
Lebih lanjut dikatakan Iwan, sebagai Ketua KNPI, ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah membantu saran, tenaga, maupun doa, serta mendukung untuk segera ditutupnya tempat tempat maksiat di Kota Binjai maupun yang ada di pinggiran Kota Binjai.
“Rencananya nanti kami akan menggelar konprensi Pers usai melaksanakan pertemuan yang kedua dalam waktu dekat ini,” urai Yudi Irawan.
Ditempat yang sama, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Kota Binjai, Sanni Abdul Fattah, mengaku sangat mendukung rencana tersebut. Ia juga menegaskan siap menjadi Kordinator aksi di lapangan apabila himbauan tersebut tidak diindahkan oleh para pengelola tempat tempat maksiat tersebut.
“Saya tegaskan kalau saya siap untuk menjadi Korlap (Kordinator Lapangan-red). Untuk itu, kepada beberapa manusia yang agak nyinyir di Media Sosial yang terkesan menyudutkan saya, agar ikut bergabung bersama kami,” beber Sanni.
Diakui pria yang akrab disapa dengan panggilan Ustadz Sanni ini, sebagai masyarakat, ia juga sudah mendatangi beberapa tokoh tokoh agama yang di Kota Binjai ini. “Para tokoh tokoh agama itu siap membantu untuk menutup lokasi judi dan tempat maksiat lainnya,” ungkapnya dengan tegas.
Walaupun begitu, ungkap pria yang juga dipercaya sebagai Ketua Satgas Anti Narkoba (SAN) Kota Binjai ini, dimasa Pandemi Covid-19 seperti saat ini, ada aturan yang mengatur terkait Protokol Kesehatan (Prokes).
“Kita batasi jumlahnya. Tapi kalau memang banyak yang akan ikut, bisa saja setiap hari dilakukan unjukrasa sampai usaha mereka benar benar tutup,” beber Ustadz Sanni.
Senada, salah seorang tokoh agama yang bernama Rizal, juga mengaku sangat mendukung rencana tersebut. Sebab menurutnya, selain dilarang, lokasi perjudian maupun tempat tempat maksiat lainnya dapat menimbulkan Klaster baru penyebaran Covid.
“Saya rasa, agama manapun melarang adanya bentuk bentuk perjudian. Untuk itu, kami sangat mendukung rencana ini. Kami berharap semua elemen masyarakat untuk ikut bergabung. Untuk itu agar segera dilakukan pertemuan kedua dalam waktu dekat ini,” pintanya.
Diakhir pertemuan, mereka akhirnya berikrar untuk memberantas tempat judi dan tempat maksiat lainnya yang ada di Kota Binjai, maupun yang ada di pinggiran Kota Binjai. (Jun).
Photo: